KUNINGAN (MASS) – With this being said, bukan berarti kita harus ninggalin dunia sepenuhnya, tapi kita harus ingat prioritas kita. Dalam QS. Al-Mu’minun ayat 9-10 Allah menyebutkan salah satu ciri penting dari orang-orang yang beriman, “Dan orang-orang yang memelihara salatnya”, “Mereka itulah orang yang akan mewarisi (surga)” Jika kita perhatikan, Allah tidak hanya mengatakan “orang yang salat” tapi menggunakan kata “memelihara” atau “menjaga salat-salat mereka.”
Artinya, mereka benar-benar serius dalam menjalankan salat, tepat waktu, tidak menunda-nunda salat, tidak bolong salat, apalagi menunggu mood dulu baru salat. Menjaga kekhusyukan dalam salat, paham apa yang dibaca, dan niat karena Allah. Kemudian “Mereka itulah orang yang akan mewarisi (surga)” dalam ayat 10 ini adalah konklusi dari sifat-sifat orang beriman yang disebutkan dari ayat-ayat sebelumnya. “Mewarisi” disini maksudnya adalah mewarisi surga firdaus, surga tertinggi dan paling mulia. Jadi dari ayat tsb kita belajar bahwa konsistensi dalam ibadah, terutama salat, punya pengaruh besar untuk hidup kita sekarang dan setelah mati nanti.
Terkait hadits mengenai 3 hal yang mengiringi jenazah, dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu bahwa Nabi Muhammad Shallalahu’alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang meninggal dunia, maka akan mengikutinya tiga hal: keluarganya, hartanya, dan amalnya. Dua akan kembali dan satu akan tetap bersamanya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tetap bersamanya adalah amalnya.” (HR. Bukhari & Muslim). Hadits ini mengingatkan kita bahwa yang benar-benar akan menetap setelah mati bukanlah status, uang, atau orang-orang terdekat, tapi apa yang sudah kita lakukan selama hidup, jadi fokus memperbaiki diri dan memperbanyak amal baik, karena itu yang akan menjadi penentu nasib kita selanjutnya.
Dalam hadits yang sangat terkenal dan penuh makna, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallalahu’alaihi wa sallam bersabda, “Manfaatkanlah 5 perkara sebelum 5 perkara, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang kefakiranmu, waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu, dan hidupmu sebelum kematianmu.” Rasulullah mengajarkan untuk bijak menggunakan waktu dan kesempatan. Hidup ini singkat dan tidak pasti, manfaatkanlah untuk berbuat baik, ibadah, menebar manfaat sebelum semuanya menjadi penyesalan.
Isi waktu luangmu dengan makna
sebelum hari-harimu penuh agenda
bukan soal sibuk atau tidak
tapi tentang apa yang kau isi dalam tiap detik yang lewat.
Dan yang paling tidak bisa ditunda
adalah hidup sebelum nyawa sirna
karena saat nafas terhenti
tak ada waktu untuk kembali.
Maka hiduplah dengan sadar
gunakan tiap nikmat dengan benar
sebab dunia ini hanya sebentar
sebelum akhirnya kita benar-benar pulang ke akhirat yang kekal dan besar.
Ingatkan selalu diri kita untuk menggunakan waktu dengan baik, May Allah matikan kita dalam keadaan baik.. Aamiin yaaa Rabb.
Oleh: Ulin Nurul Adilah, mahasiswa STIS Husnul Khotimah Kuningan