Connect with us

Hi, what are you looking for?

Menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Headline

Tuding Salahgunakan Wewenang, Puluhan Pegawai Minta Pecat Kepala Dapur MBG Cidahu Cieurih

KUNINGAN (MASS) – Pelaksanaan pogram MBG di Kabupaten Kuningan kembali diterpa isu tak sedap. Pasalnya, ada Kepala SPPG / Dapur MBG, yang diminta turun oleh para relawan/karyawan dapur.

Adalah SPPG Kuningan Cidahu Cieurih 3. Dimana sebanyak 42 relawan dapur MBG, termasuk asisten lapangannya, menandatangani surat permintaan pencopotan Kepala SPPG, inisial DR.

Dalam surat yang ditujukkan ke Ketua Yayasan Baitul Izzah Qur’ani itu, diungkap beberapa alasan kenapa ada permintaan pencopotan dan pergantian Kepala SPPG.

Kepala SPPG, inisial DR, minta diganti karena dianggap tidak melaksanakan kewajiban, serta menyalahgunakan wewenang selama menjabat 27 Oktober – 12 Desember 2025.

“Kami memohon pihak Yayasan Baitul Izzah Qur’ani dapat menjembatani dan menyampaikan atensi kami ini kepada pihak BGN sebagai landasan dan bahan pertimbangan terkait evaluasi kinerja yang bersangkutan,” tertulis dalam surat tersebut.

Ada 13 poin alasan permohonan pergantian, isinya sebagai berikut:

1. Tidak memperhatikan kesejahteraan relawan dan seringkali memberikan beban pekerjaan yang berat sehingga menimbulkan relawan harus bekerja overtime namun tidak ada kejelasan mengenai kenaikan gaji ataupun pembayaran overtime relawan.
2. Sering absen atau tidak memantau dan mengontrol keadaan dapur maupun proses produksi yang mana hal tersebut merupakan tanggung jawab yang bersangkutan sebagai kepala SPPG.
3. Meninggalkan dapur pada tanggal 7-8 Desember 2025 dan 11 Desember 2025 tanpa kepentingan yang jelas dan tidak menyampaikan surat izin tertulis untuk meninggalkan tugas di SPPG kepada penanggung jawab (PIC) yayasan.
4. Melimpahkan tugas dan tanggung jawab untuk penerimaan dan pengecheckan quality bahan baku kepada relawan dalam hal ini koordinator divisi persiapan & divisi pengolahan dimana hal tersebut tidak sesuai SOP dan bukan tanggung jawab relawan.
5. Melimpahkan kesalahan pada relawan ketika timbul permasalahan di lapangan tanpa mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut.
6. Seringkali mengintimidasi dan menyampaikan kata-kata bernada negatif kepada relawan baik secara personal maupun dalam forum grup operasional.
7. Berpakaian tidak sopan selama jam operasional dapur seperti memakai kaos oblong dan celana pendek yang tidak mencerminkan perilaku sebagai Kepala SPPG.
8. Membawa orang asing ke dalam area SPPG maupun dapur tempat produksi tanpa kepentingan yang jelas.
9. Kebutuhan order bahan baku untuk produksi tidak dihitung dengan cermat dan tidak dicheck oleh kepala dapur sehingga sering menimbulkan kelebihan order seperti terlalu banyak mengorder buah-buahan dan sayuran yang mana berdampak pada anggaran yang terbuang begitu saja.
10. Menu mingguan direncanakan dan ditetapkan secara sepihak tanpa mempertimbangkan masukan dari assistent lapangan maupun relawan.
11. Tidak mengarahkan untuk mengontrol bahan baku maupun inventory sehingga seringkali banyak bahan baku yang tidak terpakai yang akhirnya terbuang.
12. Ketidakcakapan yang bersangkutan untuk bernegosiasi ketika pemerataan daftar penerima manfaat (DPM) dalam forum bersama FORKOPIMCAM sehingga menimbulkan dapur kesulitan dalam proses pengantaran karena titik lokasi pengantaran yang banyak dengan jarak tempuh yang jauh.
13. Seringkali membuat purchase order (PO) bahan baku dengan ketentuan menggunakan merk tertentu atau makanan kemasan tanpa mempertimbangkan UMKM setempat.

Soal kegaduhan tersebut, Kuninganmass.com melakukan konfirmasi ke Korwil MBG Kabupaten Kuningan Nissa Rahmi, Senin (15/12/2025), dan belum memberikan keterangan.

Begitu pun saat dikonfirmasi ke Ketua Satgas MBG U Kusmana S Sos M Si, yang juga Sekda Kabupaten Kuningan, belum memberikan keterangan. (eki)

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Exit mobile version