KUNINGAN (Mass) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan sekaligus sebagai Wakil Ketua DPRD, H Toto Suharto SFarm Apt meminta kepada pemerintah daerah agar jeli melihat persoalan angka pengangguran yang dinilai masih tinggi. Sebab, pengangguran ini merupakan persoalan bersama yang perlu segera dituntaskan, sekaligus bisa menekan angka kemiskinan di wilayah Kuningan.
“Bagaimana saat ini, peran pemerintah daerah itu membuka ruang terutama ya untuk para pengangguran. Jangan sampai Kuningan ini banyak pengangguran, sebab jika melihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terutama daya beli itu kan sangat rendah,” ucap politisi asal Partai Amanat Nasional, H Toto Suharto SFarm Apt saat ditemui awak media di Gedung DPRD Kabupaten Kuningan, Senin (14/3).
Oleh sebab itu, Toto meminta agar pemberdayaan terhadap para pengangguran ini harus terus dipacu dan diarahkan pada setiap kegiatan yang berdaya hasil. Misalnya saja program Industri Kecil Menengah (IKM) yang saat ini tengah digalakan oleh pemerintah daerah, sebagai salah satu solusi dalam menekan angka pengangguran.
“Ya kalau misalnya setiap desa itu terbentuk IKM, mungkin bisa menyerap lebih banyak pekerja dan bisa memberdayakan pengangguran. Karena pengangguran itu kan berangkatnya dari desa, otomatis kalau disitu ada IKM mungkin keterampilan yang dimiliki bisa tersalurkan,” katanya.
Karena kata Toto, kegiatan IKM itu bisa dilakukan di setiap rumah-rumah warga sehingga tidak menimbulkan efek yang berpotensi merusak tatanan wilayah konservasi di Kabupaten Kuningan. Lain halnya dengan industri-industri besar, karena bisa menghasilkan limbah-limbah pabrik yang bisa merusak lingkungan dan alam.
“Sebab, disini kan kita sudah bicara terkait dengan RTRW, RDTR, bahwa Kuningan itu daerah konservasi, daerah wisata. Kita juga saat ini sedang dalam pembahasan soal RDTR, mana zona industri, zona pertanian, dan zona perumahan. Kan kita juga sudah arahkan bahwa zona industri itu di Kuningan timur silahkan itu kan, kita tidak boleh menutupi masalah itu tapi tetap kita memberikan ruang, namun artinya sesuai dengan tata ruangnya dimana tempatnya,” bebernya.
Jangan sampai lanjut Toto, ruang yang dimanfaatkan itu tidak sesuai dengan zona aturan tata ruangnya. Misalnya untuk zona pertanian dialihfungsikan menjadi daerah yang tidak produktif, itu bahaya jika dilakukan.
“Jika pengangguran itu ada 32 Ribu jiwa lebih dengan jumlah penduduk Kuningan sekitar 1 Juta jiwa lebih, maka prosentasinya sekitar satu persen dengan kata lain angka itu lumayan lah. Artinya juga, saya harap bisa ada pendataan secara riil di lapangan secara akurat, benar tidak angka pengangguran itu mencapai 32 Ribu jiwa lebih,” pungkasnya.(andri)