KUNINGAN (MASS) – Adanya rilis hasil Survei Kehidupan Beragama di Kabupaten Kuningan oleh Lembaga Riset Independen Jamparing Research menuai banyak komentar berbagai pihak.
Jamparing Research sendiri melakukan survei pada 1.200 responden di 32 Kecamatan yang ada di Kuningan. Survei dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap responden dengan Margin of Error sebesar (+-) 2,83%.
Diantara survei yang dilakukan Jamparing adalah tentang Kehidupan Beragama di Kabupaten Kuningan.
Jubir Jamparing Research, Topic Offirstson menjelaskan, ketika ditanyakan Bagaimana Pendapat Saudara tentang Kehidupan Ummat Beragama di Kabupaten Kuningan, hasilnya 80,3% menyatakan Toleran dan Saling Menghargai.
Kemudian, 14,8% menyatakan Biasa Saja, 1,7% menyatakan masih banyak perselisihan antar organisasi di internal keagamaan, 0,4% menyatakan sering terjadi perang antar agama/ kepercayaan, dan 2,8% menyatakan Tidak Tahu.
Dari data tersebut, masyarakat yang menyatakan Toleran dan Saling Menghargai dan yang menyatakan Biasa Saja total 95,1%. Jamparing menyimpulkan, hal itu berarti kondisi kehidupan ummat beragama di Kabupaten Kuningan Sangat Baik.
Berdasarkan informasi data tersebut banyak yang berpendapat bahwa kondisi Kuningan saat ini memang kondusif dan mulai sangat toleran.
Diantara yang berkomentar adalah H Yusron Kholid salah satu Komisioner Baznas saat ini dan mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan.
“Survei Jamparing memang cukup presisi menggambarkan kondisi Kuningan saat ini, Kuningan sangat toleran, kondusif, dan sudah mulai terbangun kehidupan ummat beragama yang moderat dan saling menghargai,” ujarnya.
Yusron juga menyampaikan, bahwa peran Kementerian Agama juga sangat dominan dalam mewujudkan kehidupan ummat beragama yang toleran.
“Di Kemenag saat ini sedang gencar kampanye program Moderasi Beragama, yang artinya bagaimana menanamkan Sikap beragama yang Toleran, moderat, demokratis, dan saling menghargai,” paparnya.
Seiring dengan semakin bagusnya komunikasi lintas tokoh agama di daerah sehingga di Kuningan, lanjut Yusron, sudah ada 6 titik Kampung Kerukunan yang diinisiasi oleh kemenag yaitu Desa Cisantana, Tugumulya, Ciwaringin, Cirukem, Manislor dan Citangtu.
Hasil monev FKUB Mei 2023 juga mengatakan, imbuhnya, saat ini kondisi masyarakat Kuningan memang sangat rukun dan tetap terpeliharanya toleransi.
“Pemerintah Daerah harus terus membangun komunikasi yang lebih intensif lagi dengan Kementerian Agama di Kabupaten Kuningan, karena walau bagaimanapun urusan keagamaan tentu Kementerian Agama jauh lebih memahami dan sangat besar peran dan fungsinya dalam mengurus kehidupan ummat beragama,” terangnya.
Keberhasilan mewujudkan Kuningan menjadi lebih toleran dan kondusif, kata Yusron, tentu berkat kerja keras Pemerintah Daerah Kuningan, Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, Organisasi Keagamaan, FKUB, dan seluruh masyarakatnya.
“Ini patut dipertahankan dan terus dijaga agar kesejahteraan masyarakat pun dapat terus meningkat wabil khusus pada tataran kehidupan beragama,” tuturnya di akhir. (eki)