Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

TNI AL Cirebon Ziarah di TMP Samudra Kuningan

KUNINGAN (Mass) – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, prajurit TNI Angkatan Laut (AL) Lanal Cirebon menggelar ziarah sekaligus upacara penghormatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Samudra Desa Babakanmulya Jalaksana Kuningan, Kamis (10/11). Para prajurit TNI AL dipimpin langsung Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Tarus Rostiadi, juga melakukan aksi tabur bunga di komplek pemakaman pahlawan khusus bagi prajurit AL tersebut.

Tak hanya tabur bunga, upacara yang dipimpin Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Tarus Rostiadi dengan diikuti sebanyak 100 prajurit TNI AL Lanal Cirebon juga berlangsung khidmat. Upacara itu juga melibatkan para pelajar dari sekolah maritim yang dihadiri sejumlah pejabat Muspika Jalaksana dan tokoh pemuda.

“Di lokasi ini, dimakamkan para pahlawan kusuma bangsa yang merupakan prajurit AL generasi awal saat bermarkas di Cirebon. Mereka gugur saat bertempur melawan para penjajah di daerah Kuningan dan Majalengka, pada tahun 1945 hingga 1949,” ucap Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Tarus Rostiadi kepada awak media di lokasi ziarah makam pahlawan.

Baginya, kegiatan upacara peringatan Hari Pahlawan di TMP Samudra merupakan kegiatan rutin tahunan Lanal Cirebon. Namun mengawali tahun ini, kegiatannya digelar lebih semarak dengan melibatkan lebih banyak personil.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kita juga sekaligus mengenalkan kepada masyarakat tentang keberadaan Taman Makam Pahlawan yang seluruhnya merupakan prajurit Angkatan Laut, dan dua warga sipil dari Kuningan yang gugur dalam pertempuran dahulu,” terangnya.

Salah seorang guru SLB Negeri Taruna Mandiri Een Mardiana, yang kebetulan tengah melakukan ziarah di makam pahlawan bersama peserta didiknya mengaku, bangga dan hormat kepada seluruh pejuang Indonesia di masa-masa kemerdekaan. Karena itu, momentum Hari Pahlawan ini dimanfaatkan untuk mengenalkan tentang sejarah bangsa Indonesia kepada anak-anak didiknya.

“Selama ini para siswa hanya mengetahui sejarah Indonesia dari buku plajaran. Dengan cara ini mereka dikenalkan dengan bukti sejarah yaitu makam para pejuang yang gugur saat berperang melawan penjajah dahulu,” pungkasnya. (andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version