KUNINGAN (MASS) – Di era digital, pasar bukan lagi sebatas lapak fisik di pinggir jalan. Produk rumahan pun bisa menembus pasar nasional bahkan internasional jika dikelola dengan strategi yang tepat. Itulah misi Kodim 0615/Kuningan saat menggelar penyuluhan UMKM di Desa Sindangjawa, Kecamatan Kadugede, Jumat (8/8/2025), dalam rangkaian kegiatan Non Fisik TMMD Skala Nasional ke-125 Tahun Anggaran 2025.
Balai Desa Sindangjawa dipenuhi sekitar 50 peserta, terdiri dari pelaku UMKM, anggota PKK, dan perangkat desa. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Konsultan PLUT Kuningan, Agah Purnama S.Si, serta dihadiri Danramil 151/Pancalang Kapten Chb Sunardi, Kabid UMKM Kuningan Adi Pati, dan Kepala Desa Sindangjawa Oom Komariyah.
“Sekarang zamannya digital. Kalau UMKM ingin naik kelas, harus berani masuk ke dunia online. Bukan hanya untuk promosi, tapi juga untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan,” ujarnya.
Agah memaparkan berbagai platform yang bisa dimanfaatkan, mulai dari media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, hingga marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
“Kalau bisa, buat juga website dan manfaatkan Google My Business atau Google Ads. Ini akan memudahkan orang menemukan usaha kita,” tambahnya.
Selain promosi, Agah menekankan pentingnya mempertahankan pelanggan. Ia menyarankan pelaku UMKM untuk rutin meminta testimoni, memberi informasi produk terbaru, dan mengadakan promo atau reward.
“Jangan hanya jual, tapi bangun kedekatan. Pelanggan yang merasa diperhatikan akan kembali membeli,” tegasnya.
Metode pemasaran lain yang dibagikan antara lain melalui WhatsApp Group, Telegram, email marketing, broadcast marketplace, remarketing di Facebook dan Instagram, hingga Google Display Remarketing.
“Keunggulan digital marketing itu murah, bisa dikerjakan dari rumah, dan menjangkau pembeli jauh lebih luas dibanding cara konvensional,” ujar Agah.
Danramil 151/Pancalang Kapten Chb Sunardi dalam kesempatan itu mengatakan, acara tersebut menjadi bukti bahwa TMMD tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
“Kami ingin warga Sindangjawa punya bekal agar usahanya bisa berkembang. Pembangunan itu harus menyentuh ekonomi masyarakat,” katanya.
Penyuluhan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta tampak antusias menanyakan tips praktis memotret produk, membuat konten yang menarik, hingga cara menentukan harga jual di marketplace. (argi)