KUNINGAN (MASS)- Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Keprotokolan dan Penyusunan Sambutan bagi SKPD se-Kabupaten Kuningan Tahun 2021.
Acara ini dibuka oleh Bupati Kuningan di di Hotel Purnama Mulia, Selasa (4/5/2021).
Adanya kegiatan bimtek adalah untuk menghadapi tantangan dan tuntutan tugas dalam bidang keprotokolan yang semakin meningkat.
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
Kepala Bagian Prokompim Kabupaten Kuningan Drs Asep Budi Setiawan, MSi menyampaikan tujuan dari bimtek ini yakni, meningkatkan wawasan dan kemampuan di bidang keprotokolan dan penyusunan sambutan.
Kemudian menciptakan kesamaan visi dan pola pikir terkait keprotokolan dan pembuatan sambutan yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Serta untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Kuningan.
Kemudian, Ia menjelaskan, untuk sasaran pada bimtek ini meliputi seluruh SKPD se-Kabupaten Kuningan, Kepala Bagian Lingkungan Setda Kabupaten Kuningan, dan seluruh Camat se-Kecamatan Kuningan
Pada kesempatan ini, Bupati Kuningan menyampaikan terkait dengan pelayanan yang bersentuhan dengan kepentingan publik, bimbingan teknis ini penting untuk dilakukan sehingga pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dapat merespon keadaan yang berlangsung di tengah publik.
Begitu juga dengan naskah sambutan, Bupati menuturkan hal tersebut diperlukan sebagai bentuk penyampaian gagasan, ide, maupun pemikiran pimpinan terhadap kegiatan yang ada di pemerintahan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) maupun pihak lain yang terkait.
“Naskah sambutan yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar. Untuk itu diperlukan kemahiran dalam penyusunan sambutan yang dibuat khususnya untuk pimpinan di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Kuningan menjelaskan, untuk menjadi seorang penulis sambutan, dalam menyusun naskah harus dapat memposisikan diri sebagai pembaca sambutan tersebut.
“Untuk memperkuat statement di dalamnya, sebuah sambutan yang baik harus dikaitkan dengan kebijakan dan peraturan yang ada saat itu, tujuan dan manfaat hingga resiko apa yang akan timbul dari kebijakan tersebut,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini Bupati Kuningan berharap, kepada para peserta bimbingan teknis keprotokolan, agar dapat mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, dalam materi yang disampaikan Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi didasari oleh landasan hukum UU Nomor 9 Tahun 2010 tentang keprotokolan.
Diterangkan, protokol memiliki tujuan untuk memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapih, lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional.
“Untuk menjadi protokol, harus memiliki pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai konsep pelayanan dan mampu memberikannya sesuai dengan pedoman dan kebiasaan organisasi,” sebutnya.
Protokol ini lanjut dia, penting karena merupakan implementasi bagi pejabat publik dan ASN dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan bermasyarakat.
Selain itu, protokol harus memiliki sifat dan sikap percaya diri, dapat mengontrol emosi, memiliki bahasa tubuh yang baik, dan membuat impresi atau kesan pertama yang baik.
Terkait penyusunan sambutan, Sekda menyampaikan, sambutan yang disampaikan pejabat publik, sangat mempengaruhi penilaian audience terhadap kualitas intelektual pejabat publik tersebut.
“Jika sambutan yang disampaikan berkualitas, efektif dan sampai pada inti masalah, maka audience akan menilai pejabat publik tersebut sebagai pribadi yang berkualitas dan sekaligus menjadi representasi dari pemerintah daerah.”
Terakhir, Sekda memberikan tips dalam menyusun sambutan. Menurutnya, penting bagi penulis sambutan untuk melakukan riset kecil baik dalam bentuk penelaahan data maupun wawancara dengan personil yang menguasai topik agar lebih matang dalam penyusunannya. (agus)