KUNINGAN (MASS) – Bulan Februari telah berlalu, banyak hal yang terjadi dalam bulan tersebut. Selain karena pada tahun ini adalah kabisat, juga terekam dalam memori kita Bersama tentang gerakan sebagai antitesa dari valentine day, Gerakan Menutup Aurat, Gemar 2020.
Acara tersebut dilaksanakan di beberapa kota, termasuk di Kuningan pada Minggu (23/2/2020) pagi. Acara yang diikuti lebih dari 100 perempuan dengan hijab merah tersebut, melakukan longmarch dari pendopo bupati menuju ke sekitar Masjid Syiarul Islam.
Selain melakukan longmarch, para peserta Gemar juga membagi-bagikan hijab pada pengunjung Car Free Day. Selain dibagikan pada pengunjung, beberapa juga dipakaikan oleh para perempuan tersebut sebagai ajakan menutup aurat.
Selain melakukan pembagian hijab, disampaikan juga orasi yang menggebu-gebu oleh dua orator, Lia Amelia dan Fuji Astuti. Selain menjadi peserta Gemar, mereka berdua juga memang aktif di salah satu organisasi mahasiswa islam.
“Hijabku, Langkahku. Hijabku, Perisaiku. Hijabku, Hijrahku,” begitu ucap orator dan para peserta ketika menyuarakan jargon mereka.
Dalam orasinya, Lia dan Fuji menyebut hijab bukan hanya soal menutup aurat sebagaimana diperintahkan agama. Dengan berhijab, menurut mereka akan lebih menjaga kesehatan dan malah menambah pesona keangunan perempuan.
“Menutup aurat akan menjaga kesehatan, memakai jilbab akan membuatmu semakin mempesona karena sesuatu yang tak ditebar maka tak akan pernah pudar,” ujarnya dalam orasi.
Selain berorasi, acara juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi serta bagi-bagi doorprise. Acara sendiri diakhiri dengan foto Bersama sekitar pukul setengah sebelas siang. (eki)