KUNINGAN (MASS) – Insiden kebakaran yang terjadi di Desa Luragungtonggoh pada Selasa (8/10/2024) malam, diwarnai kejadian dramatis. Api yang mengamuk di rumah milik keluarga Samsudin (58), warga RT 3 RW 1 Dusun Mani situ, hampir saja membuat anak pertamanya celaka, M Nurradin Purnama Saputra (21).
Kebakaran sendiri mulanya diketahui sekitar pukul 18.30 WIb malam. Minda (23),salah satu saksi awal yang mengaku melihat kepulan asap dari rumah tersebut saat ia pulang kerja. Saat itu Minda langsung berteriak dan memanggil warga agar berdatangan melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.
Sementara, Samsudin, kepala keluarga pemilik rumah yang saat itu tengah berada di kediaman kepala desa, kaget tiba-tiba mendapat kabar bahwa rumahnya kebakaran. Ia bersama kepala desa langsung menuju lokasi dan melihat rumahnya kebakaran.
Saat itu, Samsudin teringat anaknya Muhammad Nurardin Purnama Saputra, yang sedang tidur di kamar depan. Kemudian bapak Samsudin masuk ke dalam rumah dan berhasil menyelamatkan anaknya. Sedangkan istri dan anak ke 2 tidak berada di rumah. M Nurardin sendiri, dikatakan mengalami luka ringan pada kedua tangan dan bibir akibat backdraft atau semburan api.
Kepala Desa Emnar Maesojenar, SE mengerahkan warga untuk memadamkan kebakaran rumah tersebut dengan 2 buah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) berat 5 kilogram jenis Powder dan peralatan seadanya. Karena api semakin membesar, pada pukul 19.36 WIB Kepala Desa Luragungtonggoh melapor ke kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kab. Kuningan.
Mendapat laporan tersebut, Kepala Damkar Andri Arga Kusumah SE, menerjunkan anggotanya untuk melakukan pemadaman. Dibantu kepolisian, TNI, aparat desa, PLN dan masyarakat serta relawan, api berhasil dipadamakan dalam waktu ±55 menit.
“Setelah dilakukan pemadaman, pengumpulan data dan menanyakan saksi-saksi di TKP bersama-sama Polsek, perangkat desa, bahwa luas bangunan rumah 12 m X 6 m = 72 m². Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik pada beberapa barang elektronik di ruang tengah yang menimbulkan percikan api dan ledakan yang membakar atap rumah sehingga api merembet ke semua ruang bangunan rumah,” ujar Andri Arga Kusumah.
Akibat kejadian tersebut, kerugian yang dialami keluarga Samsudin mengalami kerugian mencapai Rp 110 jutaan meliputi dampak kebakaran bangunan, serta perabotan yang ada di dalam rumahnya. (eki)