KUNINGAN (MASS) – Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan bangsa, artinya membuat setiap orang yang tidak tahu menjadi tahu, membuat manusia bisa mandiri dengan pengetahuan dan kemampuannya sendiri.
Pertanyaannya, tepatkah adanya istilah pintar dan bodoh yang terlanjur dikenal bahkan di dunia pendidikan?
Zeze, seorang guru yang juga penggagas Taman Baca Masyarakat (TBM) Hipapelnis, menyebutkan sebenarnya tidak ada satupun murid yang bodoh.
“Tidak ada satupun murid yang bodoh, hanya belum ketemu guru yang benar saja,” ucap pria yang akrab disapa kang Zeze itu pada kuninganmass.com, Jum’at (18/10/2019) malam.
Menurut dirinya, setiap murid mempunyai potensi dan kelemahan yang berbeda. Dan hal tersebut bisa terlihat jika guru bisa mendeteksinya sejak dini, dan menyalurkannya pada jalan yang benar.
“Dalam psikologi pendidikan kan ada tuh, anak yang bakatnya apa, ya juruskan sesuai minat dan bakatnya,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu memang tidak bisa dipaksakan. Akan ada hal yang mempertemukan bakat murid dan guru yang benar. Dirinya percaya, bahwa setiap guru memiliki kelebihan masing-masing, tapi kecocokan dengan murid, semuanya bergantung waktu.
“Bisa jadi ditemukan sejak dini, bisa juga ditemukan nanti, tapi yang jelas, semuanya harus saling berusaha dan mengasah diri,” tukas dia. (eki/trainee)