KUNINGAN (MASS) – “Ngabuburit yuuk… dari pada bengong di rumah” Kira-kira di masa wabah virus sekarang ini, pernah atau akan terdengar kata-kata seperti di atas atau tidak? Hehe. Ramadhan kali ini memang benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Syiar Ramadhan yang dahulu begitu menggema dan terpampang di depan mata, saat ini nyaris tak terdengar kecuali dari peralatan digital keluarga. Ya, wabah virus Corona yang entah samapai kapan selesainya ini, membuat kita harus senantiasa #dirumahaja .
Namun demikian, meski berativitas #dirumahaja, bukan berarti Ramadhan kita tidak bisa produktif lho. Pada tulisan sebelumnya telah disinggung tentang pengertian produktif, yaitu bahwa aktivitas yang kita lakukan bisa membawa manfaat baik bagi jiwa, raga, dan pikiran kita sebagai manusia. Tulisan kali ini akan mengulas aktivitas produktif bulan Ramadhan yang bisa dilakukan selama #dirumahaja.
Menyelesaikan tugas/kewajiban
Tiap orang memiliki kewajiban yang berbeda-beda tergantung posisinya dalam keluarga. Seorang kepala keluarga mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarga dengan mencari nafkah. Pada saat wabah virus seperti sekarang ini, banyak kepala keluarga yang terpaksa bekerja dari rumah (Work From Home, #WFH) meski tidak sedikit yang tetap harus keluar rumah karena ada hal yang sifatnya sangat penting.
Bagi anda yang seorang pelajar, maka belajar di rumah menjadi kewajiban di saat seperti ini. Maka berbagai rutinitas yang tadinya banyak dilakukan di sekolah–seperti mengerjakan kuis, membaca materi, mengumpulkan tugas—ya terpaksa harus dilakukan dari rumah.
Saat bulan Ramadhan seperti ini, di sela-sela waktu menunggu berbuka puasa, atau Ketika sedang dalam waktu luang, maka menyelesaikan kewajiban sebagai seorang siswa semestinya menjadi prioritas utama.
Baca Quran, Menghafal atau muroja’ah
Bulan Ramadhan dikenal dengan nama Syahrul Quran (bulan Al-Quran), selain karena bulan ini adalah waktu di mana Al-Quran diturunkan untuk pertamakalinya, malaikat Jibril juga selalu mendatangi Rasulullah setiap malamnya pada bulan ini dalam rangka memeriksa dan memuroja’ah bacaan Quran Rosulullah.
Maka kita sebagai ummat beliau, sudah sepantasnya apabila pada bulan Ramadhan ini, kita teladani Rasulullah dalam hal membaca Al-Quran. Kalau di hari-hari selain Ramadhan saja pahala membaca Quran sudah sangat besar, apa lagi kalau kita membacanya pada bulan ini.
Membaca buku
Manusia sebagai makhluq yang dikaruniai akal, membutuhkan asupan pula untuk meningkatkan kemampual akalnya sebagaimana ia membutuhkan asupan makanan untuk Kesehatan tubuh atau jasadnya. Membaca buku merupakan salah satu asupan yang dibutuhkan agar otak kita tetap “hidup”. Maka saat ngabuburit menjelang buka puasa menjadi salah satu waktu yang pas bagi kita untuk mengisi otak sebelum kita mengisi perut pada saat berbuka puasa.
Kajian online
Selain dari membaca, nutrisi bagi otak kita juga bisa didapatkan dari kajian atau forum ilmiah secara online. Apalagi bagi orang dengan tipe belajar audio atau yang kurang minat dalam membaca. Mengikuti kajian keislaman secara khusus, bukan saja menambah nutrisi bagi akal kita, namun juga menguatkan ruhiyah kita.
Menulis
Menulis adalah kemampuan berbahasa tertinggi setelah membaca, menyimak, dan berbicara. Maka wajar apabila sedikit sekali orang yang mempunyai kemampuan menulis. Sedikitnya orang yang bisa menulis bukan berarti karena tidak bisa menulis ya… kebanyakan orang bisa menulis, hanya saja mereka malas atau tidak mau untuk memulainya.
Bagi seorang pelajar yang bercita-cita tinggi, menulis adalah kemampuan yang wajib untuk dimiliki. Bagaimana tidak, hampir semua profesi bergengsi yang ada di dunia ini, mensyaratkan seseorang untuk bisa menulis. Mungkin hanya orang yang bejo saja yang bisa mendapatkan profesi bergengsi tanpa kemampuan menulis.
Ramadhan menjadi saat yang tepat bagi kita untuk mengasah kemampuan menulis. Tidak perlu muluk-muluk dengan target menulis buku atau karya tulis. Cukup menulis aktivitas harian dalam diary, itu sudah menjadi bekal yang cukup bagi kita agar punya kemampuan menulis yang baik.
Olahraga
Tubuh kita butuh olahraga agar tetap sehat. Bulan Ramadhan ini, tidak berarti kita harus menghindari olahraga supaya kuat berpuasa. Pilih olahraga yang ringan yang bisa dilakukan di dalam atau di sekitar rumah seperti bersepeda, senam, atau jogging.
Silaturahim online
Bermain medsos bisa jadi hanya akan menghabiskan waktu apabila kita tidak niatkan dengan benar. Namun dengan niat yang baik, maka bermedsos ria bisa berujung pahala. Di masa Penyebaran Covid yang tidak terkendali ini, kita agak kesulitan dalam melakukan aktivitas silaturahim. Maka gunakanlah media sosial untuk bersilaturahim dengan kerabat atau teman. Mudah2an silaturahim online kita berbuah pahala. Tapi awas, jangan sampai terjerumus ke jurang ghibah ya…
Masak
Bagi Ibu-ibu, masak adalah hal biasa. Namun bagi kaum Adam, pastinya akan sangat kesulitan. Padahal masak atau belajar masak adalah aktivitas yang sangat mengasyikkan. Tidak perlu bingung untuk melakukannya. Jaman sekarang, untuk bisa memasak cukup bermodal bahan masakan, keberanian dan kuota (untuk melihat resep atau melihat tayangan youtube).
Membantu anggota keluarga yang lain
Setiap anggota keluarga mempunyai kesibukan yang berbeda-beda, disamping hak dan kewajiban yang berbeda pula. Ada kalanya antar anggota keluarga saling membutuhkan bantuan. Bagi seorang anak, wajib hukumnya membantu orang tua di rumah apabila memang dibutuhkan.
Allah berfirman
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al Isra’; 23).
Ada juga hadits :
Dari Amru bin Syuaib dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasannya ada seorang laki-laki yang mendatangi Nabi Saw. Lalu ia bertanya: “Ya Rasulallah, sungguh aku memiliki harta dan anak, dan sungguh ayahku butuh (juga) hartaku”. Nabi saw. bersabda: “Kamu dan hartamu (juga) untuk ayahmu, sungguh anak-anak kalian itu termasuk yang paling baik dari usaha kalian. Maka makanlah dari hasil kerja anak-anak kalian.” (HR. Abu Daud).
Beres-beres Rumah/kamar
Baiti jannati… Rumahku syurgaku. Pernah dengan pepatah Arab ini kan? Kalau ingin rumah atau kamar kita bagaikan surga di dunia, maka jadikan rumah atau kamar kita itu bersih, rapi, enak dilihat, dan wangi bila perlu. Maka saat hati kita kondisikan agar Kembali suci di akhir Ramadhan nanti, rumah dan kamar kita juga sebaiknya berada dalam kondisi itu.
Bercocok tanam atau merawat tanaman di rumah
Ketersediaan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Adanya tanaman di rumah biasanya untuk mendukung kebutuhan tersebut, meski tidak sedikit yang menanam pohon di rumah untuk mendukung estetika atau keindahannya saja. Kalau kita punya lahan yang bisa dimanfaatkan di sekitar rumah, maka bulan Ramadhan ini saat yang tepat bagi kita untuk bercocok tanam. Rasulullah berpesan agar umatnya gemar menanam sekalipun ia tahu esok akan mati. Dalam sebuah hadis dikatakan
إن قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا
Artinya: “Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad)
Kesemua aktivitas di atas tentunya akan bernilai ibadah manakala kita memulai dengan niat yang benar dan mengharap ridho Allah selama beraktivitas. Semoga kita selalu meraih pahala di hari-hari Ramadhan yang kita lalui. Amiin…
Jadi, aktivias produktif apa yang sudah anda lakukan selama Ramadhan di rumah? Tulis di kolom komentar A.****
Penulis : Edi Gunarto, S.Pd