Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Tetap Produktif di Bulan Suci (1)

KUNINGAN (MASS) –  “Puasa Ramadhan mah saya mau banyakin tidur aja. Soalnya tidurnya orang berpuasa kan berpahala” (Percakapan Kaum Rebahan). Pernah mendengar ucapan seperti itu? Ya, mungkin Sebagian besar dari kita pernah mendengarnya, atau paling tidak dengan kata-kata yang mendekati seperti itu.

Terus terang jiwa saya bergejolak saat mendengar kata-kata tersebut. Bagaimana tidak, kisah perang badar, yang merupakan peperangan berat yang dijalani Rasulullah dan sahabat, terjadi di bulan Ramadhan.

Ini menggambarkan bahwa Ramadhan merupakan bulan perjuangan, dan puasa yang dilakukan sama sekali tidak menghalangi seseorang untuk beraktivitas berat, termasuk peperangan. Maka hadits “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.” terasa kontraproduktif dengan syiar perjuangan bulan Ramadhan.

Meski hadits ini lemah (Syaikh Al Albani dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696), makna dari hadits ini bisa kita pahami secara benar. Imam An Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16) mengatakan,
أَنَّ الْمُبَاح إِذَا قَصَدَ بِهِ وَجْه اللَّه تَعَالَى صَارَ طَاعَة ، وَيُثَاب عَلَيْهِ

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).”

Jadi tidur yang bernilai ibadah adalah jika tidurnya diniatkan sebagai ketaatan kepada Allah. Sebab dengan tidur yang cukup, tentu seseorang lebih segar, sehat, dan bugar untuk menjalankan ibadah yang lainnya. Sudah barang tentu hal ini berlaku tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Yang menjadi kunci dari pahala di sini adalah niatnya.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kalau tidurnya seseorang diniatkan karena Allah, maka akan berbuah pahala. Namun jika tidurnya seseorang hanya faktor kemalasan, mager, atau bahkan hanya karena ingin menghindari aktivitas lainnya, ya wallahu a’lam dapat pahala atau tidaknya. Bisa jadi malah dapat dosa kalau dengan tidur malah meninggalkan kewajiban seperti shalat 5 waktu.

Memang Syaitan itu juga pintar dalam melakukan “promosi” agar manusia meninggalkan kebaikan. Tanpa memberitahu bahwa yang seolah-olah baik dilakukan itu ada “syarat dan ketentuan yang berlaku”. Nah, karena sekarang sudah tahu bahwa ada “syarat dan ketentuan” untuk mendapatkan tidur yang berpahala, maka kita tinggal patuhi saja syarat ketentuan tersebut dengan tidur secukupnya. Sisa waktu di hari-hari Ramadhan bisa kita gunakan untuk aktivitas yang lebih produktif.

Makna produktif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar). Apa saja yang bisa dihasilkan? Bisa berupa uang, barang, ide, pemikiran, karya, tulisan, dan yang tidak kalah penting adalah : pahala & ketenangan jiwa.

Ya, manusia itu makhluq yang dikaruniai jiwa, raga, dan pikiran. Sehingga yang dimaksud produktif bukan sekedar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi raga (seperti uang, makanan), tapi juga sesuatu yang bermanfaat bagi pikiran (seperti membaca buku), dan yang bermanfaat bagi jiwa (seperti membaca Al Quran).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Semoga kita semua bisa menjalani Ramadhan dengan aktivitas yang produktif. Selamat berjuang di kawah candradimuka Ramadhan untuk kita semua.***

Penulis Oleh : Edi Gunarto, S.Pd

Kepala Sekolah SMAIT AL-MULTAZAM 2 LINGGAJATI
Ketua JSIT Kab. Kuningan

 

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version