KUNINGAN (MASS) – Matahari belum benar-benar condong ke barat ketika Perempatan Kojengkang, Kecamatan Cidahu, mendadak berubah dari jalan biasa menjadi panggung ketegangan. Sekitar pukul 15.00 WIB, suara raungan mesin motor dan teriakan warga memecah ketenangan sore itu. Gerombolan pengendara motor yang diduga kuat merupakan anggota gang motor, melintas sambil senjata tajam dan mengumbar sikap menantang.
Hal yang paling mengejutkan, salah satu dari mereka bahkan mengacungkan jari tengah ke arah pengendara lain dan warga sekitar, seolah sengaja menantang konflik di jalan umum.
“Kurang lebih ada 10 motor. Beberapa di antaranya bawa parang, mereka ugal-ugalan dan menantang pengendara lain,” ujar Dian, saksi mata yang ikut mengejar gerombolan tersebut.
Emosi warga pun memuncak. Tak sedikit yang ikut mengejar, termasuk Dian sendiri. Sayangnya, gerombolan itu berhasil kabur ke arah yang tak diketahui. Namun, satu motor tertinggal di lokasi.
“Motornya ditinggal, kuncinya masih nyantel, tapi orangnya udah keburu kabur,” tambah Dian.
Rio, seorang pengendara yang saat itu tengah mengendarai motor bersama anaknya, mengaku sangat terguncang.
“Saya bawa anak. Banyak kendaraan lain juga yang hamper ketabrak oleh mereka. Ugal-ugal seperti itu bikin saya emosi. Makanya kami kejar,” ujarnya dengan nada geram.
Baginya, hal tersebut bukan sekadar kenakalan remaja. Aksi semacam itu bisa membahayakan banyak nyawa. Rio dan warga lainnya berharap pihak kepolisian, khususnya Polsek Cidahu, segera mengambil langkah tegas sebelum hal-hal yang lebih buruk terjadi.
Perempatan Kojengkang sore itu menjadi saksi bagaimana jalanan yang mestinya aman bisa seketika berubah menjadi ladang ketakutan. Kini, warga hanya bisa berharap aparat keamanan bisa hadir lebih sigap, agar jalanan kembali menjadi ruang yang aman, bukan arena kekuasaan kelompok liar yang meresahkan. (argi)