KUNINGAN (MASS) – Banyak peristiwa yang membuat kecewa pihak penyewa stan dalam pembukaan Pameran Pembangunan Kuningan ditanggapi serius oleh pihak EO (Even Organiser) PT Esa Laras Fady Internsional. Menurut Ketua Pelaksana yang bernama Abeng, terkait mati listrik karena sistem lampu yang digunakan adalah mengggunakan timer.
“Kalau yang sudah biasa ikut pameran pasti sudah hapal. Lampu itu dalam beberapa saat akan mati sesuai durasi waktu. Itu pun hanya lima menit,” ucap Abeng berkilah kepada kuninganmass.com ketika dikonfirmsai di kantornya.
Begitu juga dengan masalah pendingin di ruang pameran ia menyebutkan jumlah 25 sudah cukup dan itu ideal, sehingga keluhan terkait AC tadi tidak berlasan.
Ia meminta kepada penyewa stan untuk mengeluh langsung kepada pihak EO agar langsung ditanggapi. Hingga saat ini belum ada yang datang secara langsung.
Terkait masalah PKL pribumi tidak bisa berjualan, Abeng menyebutkan, arah pintu masuk masuk merupakan kawasan bersih. Baru setelah beres menteri datang dan juga Hari Aksara Internasonal kelar pedagang bisa jualan.
“Untuk yang diluar pameran bukan nyewa ke saya ada ke pihak lain. Saya fokus didalam. Saya hanya bekerja mengenai sewa Pemkab Kuningan yang menentukan,” jelasnya.
Sementara itu, kuninganmass.com mencari informasi dari EO lain yang sering menggarap pameran pembangunan. Mereka menilai pemaran tahun ini sangat sederhana.
“Idealnya untuk ruang sebesar itu AC minimal 40. Kemudian dibagian tengah ada blower. Kami sering menggelar pameran jadi mengetahui harus seperti apa,” jelasnya salah seorang EO yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengetahui, sejak awal PT Esa akan menang meski ada lima perusahaan yang mendafatar. Dari lima itu ada satu yang mundur karena pesmis akan menjadi pemenang. (agus)