KUNINGAN (MASS) – Kegiatan Hajatan Literasi sebagai salah satu program bantuan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, resmi digelar di Sekolah Alam Bratakasian, Desa Pamijahan, Kecamatan Ciawigebang pada Sabtu (13/9/2025). Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Hipapelnis Kuningan.
Founder Sekolah Alam Bratakasian H. Jaenal Muttakin menjelaskan kegiatan Hajatan Literasi ini akan berlangsung berjenjang hingga akhir September mendatang. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk pegiat literasi, Duta Baca Kuningan, Duta Baca Jawa Barat, serta mahasiswa umum.
“Kami menghadirkan berbagai pemateri hebat dari luar kota untuk memberikan wawasan baru kepada peserta,” ungkapnya.
Kegiatan Hajatan Literasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. H. Jaenal Muttakin menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. “Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung literasi,” ujarnya.
Para pemateri yang diundang merupakan tokoh-tokoh yang sudah berpengalaman di bidang literasi, diantaranya yaitu Ipul Saepullah yang membawakan materi Pelatihan menulis Praktik Baik di TBM, Alan Albana tentang Pelatihan Gelar Wicara Pencair Suasana, Noor Sidik membawakan materi tentang Siniar Bersama Duta Bahasa Nasional, selanjutnya ada Gunari Putra Erisman, M. Hum., tentang Pelatihan aksara Sunda, kemudian Leny Nuraeni, S.S., M. Hum. Tentang Bedah Buku Naskah Nusantara.
“Kami ingin peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga termotivasi lebih aktif dalam dunia literasi,” ungkap H. Jaenal.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti acara tersebut Muhammad Yusuf menyatakan kebahagiaannya kala diwawancara kuninganmass.com. Menurutnya, kegiatan seperti Hajatan Literasi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi. “Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan yang sangat insightful ini,” katanya.
Ia juga berharap agar kegiatan semacam ini bisa terus digalakkan, terutama di tengah situasi di mana masyarakat terlihat acuh terhadap dunia literasi. “Literasi adalah fondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Jika kita tidak peduli, maka kita akan tertinggal,” pungkas Yusuf. (raqib)