KUNINGAN (MASS) – Data perolehan sementara pemilihan bupati hingga Rabu (27/6/2018) pukul 23.00 WIB ternyata belum sampai 100 persen. Ini berdasarkan pantauan kuninganmass.com dari media center paslon yang menjadi kontestan pilkada tahun ini.
Versi paslon nomor 1, berdasarkan data sementara selisihnya sudah mencapai 10 persen. Namun suara yang masuk belum mencapai 70 persen. Paslon AR memperoleh 41,18 persen, disusul paslon Sentosa 31,43 persen dan paslon Dudy-Udin 27,19 persen.
Sedangkan dari versi paslon nomor 2, hingga saat ini belum diperoleh. Pihak media center paslon tersebut masih melakukan penghitungan secara keseluruhan TPS di semua dapil. “Nanti, kita masih menghitung,” ujar Sekretaris Setgab Paslon Nomor 2, Dani Nuryadin.
Beda dengan paslon nomor 3, meski belum 100 persen suara masuk dari real count, cawabupnya M Ridho Suganda sudah mengadakan marak ikan di kediamannya Kelurahan Winduhaji.
Untuk real count KPU, hingga malam ini suara yang masuk baru 19,90 persen. Paslon Sentosa 34,25 persen, paslon Dudy-Udin 25,96 persen dan Paslon AR 39,79 persen.
Persentase tersebut diperoleh dari total 129.166 suara yang masuk. Rincian 122.759 suara sah dan 6.407 suara tidak sah, dari 399 TPS.
Dari sekian banyak lembaga yang bertalian dengan pilkada, belum ada satu pun yang membocorkan hasil quick count. Kemungkinan karena mereka tidak terdaftar di KPU Kuningan sebagai satu lembaga yang berhak melakukan survey tersebut.
Namun disayangkan pula, satu lembaga survey yang terdaftar di KPU hingga detik ini tidak mengadakan ekspos hasil surveynya. Padahal daftar ke KPU sebagai lembaga yang akan melakukan hitung cepat (quick count) pilkada Kuningan.
“Seharusnya sih ada satu lembaga yang mampu memecah kepenasaran masyarakat yang ingin tahu siapa pemimpin mereka. KPU yang paling berhak dan kalau tidak memungkinkan, satu lembaga survey yang terdaftar itu mestinya dipush,” harap M Farid, salah seorang mahasiswa.
Sama hal dengan Desk Pilkada, pelaksanaan tugasnya dalam mengumpulkan data tidak dipublikasikan. Dengan anggaran yang dimilikinya, Farid belum tahu data tersebut untuk konsumsi siapa. (deden/argi)