KUNINGAN (MASS) – Sesuai prediksi pertandingan semifinal Bupati Cup antara tim Kecamatan Ciawigebang melawan Tim Kecataman Cidahu berjalan sengit. Usai kick off dibunyikan oleh wasit, kedua tim melakukan jual beli serangan.
Pertandingan yang berlangsung Sabtu (11/11/2017) malam di Stadion Mashud Wisnu Saputra enak ditonton. Beberapa kali pemain Ciawigebang yang dimotori oleh Gugum dan Prihan mengancam gawang Cidahu yang dikawal Ismiansyah.
Namun kokoh pertahanan Cidahu dan juga tergesa-gesanya penyelesaian akhir membuat serangan mentah. Sedangkan Cidahu sendiri melakukan serangan balik cepat mengandalkan kecepatan trio striker yakni Khaerul Umam, Rizkhi Abu Chery dan Sugiri.
Meski saling serang babak pertama berakhir kacamata. Waktu turun minum dimanfatkan oleh kedua pelatih untuk meracik stretegi baru.
Dalam hal ini ternyata Pelatih Cidahu Solihin lebih cerdas, terbukti timnya mampu mencetak gol pada babak kedua melalui tendangan first time M Reza nomor punggung 12.
Reza memanfaatkan kemelut didepan gawang setelah sebelumnya terjadi tendangan bebas. Bola yang sempat buang oleh pemain Ciawi ternyata jatuh didepan M Reza.
Tanpa mengontrol bola Reza melepaskan tendangan terukur ke pojok kanan yang tidak mampu dijangkau oleh penjaga gawang Ciawi yakni Jajang. Sontak gol Reza disambut suka cita oleh pemain candangan, official dan pendukunga Cidahu.
Pasca terjadi gol ti Ciawi langsung meningkatkan tempo pertandingan. Bukan gol yang didapat justru permainan kedua tim cendrung keras.
Puncaknya terjadi ketegangan antara kapten dari Ciawi dengan salah satu pemain tim Cidahu. Kedua pemain itu saling bertatapan mata dan beradu dahi, ternyata kapten Ciawi ”menang” setelah dahi yang ditempel itu digesekan (ditanduk). Meski tidak keras namun pemai Cidahu itu langsung terkapar.
Kondisi ini membuat official dari Cidahu juga ikut meradang. Mereka mempertanyakann hal ini kepada panpel. Begitu juga wasit. Meski begitu wasit hanya memberikan kartu Kuningan.
Situasi semakin memanas ketika salah seorang pemain Cidahu dikejar-kejar pemain Ciawi. Dengan sigap wasit, manajer dan kapten berdisukusi sehingga hasilnya pertandingan bisa berjalan kembali.
Penonton yang sejak tadi sudah panas semakin panas. Lemparan air menerial ke lapangan dari dua kubu pun terjadi. Polisi dan panpel turun mengamankan kedua pihak.
Bahkan Ketua Panpel Jojo yang Camat juga Kuningan langsung mengambil mik dan berbicara dengan suara lantang. Ia meminta semua pihak keluar dari lapangan agar pertandingan bisa berjalan.
Disisa waktu pertandingan justru semakin seru karena dua tim ingin menang. Hingga pertandingan usai tidak ada gol tambahan. Dan Cidahu pun melaju ke partai final melawan Lebakwangi. (agus)