BANDUNG (MASS) – Setelah dua tahun tidak melakukan kegiatan peningkatan kapasistas tenaga pendamping profesional (TPP) karena covid-19.
Kini Lembaga Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, melalui Badan pengembangan sumber daya manusia-nya, kembali menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas TPP se Jawa Barat di Hotel Horison Bandung.
Kegiatan sendiri, diikuti oleh seluruh tenaga pendamping dari mulai PLD, PD, se-Jabar secara bertahap. Pada kegiatan yang dibuka Senin (29/11/2021) , peserta yang ikut terdiri dari 3 kabupaten seperti Kuningan.
Selain itu juga Karawang dan Purwakarta. Acara sendiri, dibuka oleh Kepala DPMD Jawa Barat.
Sebelum dibuka Kepala DPMD, Koordinator tenaga pendamping profesional Jabar Drs Cecep Kholiludin dalam sambutannya menyebut kegiatan peningkatan kapasitas ini terdiri dari 36 pelatih dari unsur tenaga ahli kabupaten dan penggiat desa, 111 PD dan 189 PLD. Acara akan berlangsung sampai 2 Desember 2021 mendatang.
“Untuk memenuhi kebutuhan mengisi kekosongan pendamping, baik PLD maupun PD di tahun sekarang, Kemendes telah melakukan perekrutan TPP, untuk kebutuhan nasional kuotanya 1700 dan telah diikuti pendaftar sebanyak 90.000 orang,” sebutnya.
Sedangkan, lanjut Cecep, untuk jawa barat sendiri kuotanya 120 orang dengan pendaftar sebanyak 10.000 orang. Nantinya, pengumuman kelulusan administrasi pendaftar diumumkan Senin malam. Dan tahun depan, kuotanya akan lebih banyak lagi.
“Dengan demikian pendamping profesional dirasa harus terus meningkatkan kapasitas tugas fungsi dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendamping desa dikarenakan masih bnyak diluar sana antri ingin menjadi pendamping,” pesannya.
Adapun peran pendamping profesional, diantaranya harus mampu menjadi narahubung bagi pemerintahan desa, mampu menyampaikan hal hal terkait aturan dan kebijakan bagi pemerintah desa.
Selain itu, pendamping juga harus menjadi akselerator. Pendamping, kata Cecep, harus mampu menyampaikan dan mendampingi dalam hal percepatan aturan dan regulasi secara berjenjang dari pemerintahan pusat, provinsi dan daerah.
Kepala DPMD Jabar Dr Ir H Dicky Saromi M M menghimbau dan mengharapkan pada peningkatan kapasitas ini, ada 3 poin yang harus di pahami yaitu head, hand dan heart.
“Pertama yaitu head, pendamping harus mampu mempunyai pengetahuan dan kecakapan yang semakin lama semakin meningkat dalam hal pengetahuan, penalaran dan kreatifitas,” ucapnya.
Kedua hand, pendamping harus memiliki kecakapan dan keterampilan baik sebagai narahubung maupun sebagai akselerator bagi pemerintahan desa maupun masyarakat.
“Dan yang ketiga adalah Hati (Heart). Kecakapan hidup yang tergolong dalam aspek ini adalah segala kemampuan yang terkait dengan memahami diri sendiri dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan (social),” imbuhnya.
Kemampuan itu, lanjutnya, termasuk dalamm kemampuan membangun relasi, komunikasi, kerja sama, kemitraan, yang saling menguntungan.
Selanjutnya, kemampuan memiliki sikap yang menggambarkan kompetensi memahami diri sendiri, memiliki kebaikan hati, dan memiliki toleransi kepada orang lain.
Dirinya bergarap, TPP di semua kabupaten untuk senantiasa fokus pada program pendampingannya. agar bisa bermuara mendukung visi misi Jabar yaitu “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi”.
“Nantinya, ini akan jadi upaya mendorong desa-desa yang ada di wilayahnya menjadi desa yang juara dalam hal pembangunan dan pemberdayaan,” pungkasnya. (eki)