KUNINGAN (MASS) – Kepala Kejaksaan Negri (Kejari) Kuningan L Tedjo Sunarno SH M Hum mengatakan, ukuran kinerja Kejari bukan hanya diukur dari banyaknya penangkapan kasus.
Hal itu diutarakannya saat ditanya ukuran berhasil tidaknya kinerja Kejari, di tengah maraknya isu korupsi di Kuningan.
“Tergantung, kalo tindak pidana korupsi banyak dan tidak ada yang dinaikan, ya itu tidak bagus. Tapi kalo bisa, kita mencegah tindak pidana korupsi itu (ya lebih baik) dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemerintahan,” jawabnya, Selasa (21/12/2021) kemarin.
Pihaknya mengaku Kejaksaan siap mendampingi pemerintah menjalankan program-programnya secara pasti dan tidak memiliki keraguan.
“Kita bantu agar mereka tidak ragu-ragu, semua dalam kepastian (punya batasan yang jelas). (Sehingga pemerintah) Melakukan program sehingga bisa dinikmati masyarakat,” ucapnya.
Dalam pelaksaan penyaluran anggaran negara, menurut Kejari harus dilihat tujuannya.
Apakah dinikmati masyarakat atau tidak. Kalau ada niat jahat untuk keuntungan sendiri-sendiri atau kelompok, jelas itu kejahatan.
“(Tapi soal maraknya isu korupsi) Banyak – sedikit itu kan tergantung. Banyak yang bagaimana, menurut siapa ? kalo tidak ada bukti (gimana) ?” sebutnya setelah sebelumnya menyinggung isu pokir dan P2L Diskatan. (eki)