Connect with us

Hi, what are you looking for?

Economics

Tantangan UMKM Kuningan di Era Revolusi Industri

KUNINGAN (MASS)- Di Era revolusi industri 4.0 para pelaku usaha harus siap dengan perubahan dari konvensional ke arah digital. Demikian disebutkan Anggota DPRD komisi 2, Rany Febriani S. S M.Hum saat menyampaikan materi di acara NGOBRAS yang diselenggarakan Komunitas Peduli UMKM Kuningan (K-PUK) pada Sabtu (14/12/2019) lalu.

Pada acara yang bertajuk “Peluang dan tantangan pelaku UMKM Kabupaten Kuningan di Era Revolusi Industri 4.0” di Sindangagung tersebut, Rany juga mewanti wanti agar pelaku usaha lebih aware pada perkembangan zaman.

“Pemerintah akan mensupport, meski ya saat ini soal digital banyak aturan yang belum tertuliskan. Tapi ini jangan jadi halangan,” terang Rany dalam seminarnya.

Selain Rany, hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber seperti Sulistio (pengusaha pupuk organik), Heni Susilawati (mantan ketua KPU), serta owner Coffee Cold Brew, Biki.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Di pemaparan yang dijelaskan narasumber lain, Sulistio menyebut adanya dua faktor yang bisa menggerakan UMKM di era digital. “Pertama jelas internal, kesiapan individu dalam membangun usaha, dan yang kedua yang eksternal, termasuk tadi soal kejalasan aturan dari pemerintah,” terangnya.

Salah satu peserta, Asep papay berharap pemerintah lebih greget lagi dalam pembangunan UMKM terutama di masyarakat Kuningan.

“Jangan sampai hanya dihadirkan di acara seremonial saja, tapi juga harus didampingi agar para pelaku usaha bisa merasakan manfaatnya,” terang pelaku bisnis online yang aktif juga di Jabar Quick Respon (JQR).

Koordinator K-PUK, Ahmad Mansyur menyebut acara ini memang dikhusukan untuk diskusi dan sharing terkait kendala dan hambatan para UMKM di Kuningan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kegiatan seperti ini, kita rutin lakukan dengan melibatkan pelaku usaha,” terangnya.

Sementara, narasumber yang merupaan mantan ketua KPU Kuningan, Heny menyebut kegiatan sharing seperti itu harus lebih sering digelar lagi. ”Agar lebih teredukasi, karena ini langsung menyentuh pada masyarakat umum,” ucapnya. (eki)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version