KUUNINGAN (MASS) – Memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan, Lapas Kuningan menanam 300 bibit pohon di Bukit Lambosir Desa Setianegara Kecamatan Cilimus Jumat (22/3/2019).
Aksi ini dilakukan oleh seluruh pegawai Lapas Kuningan dan 12 Orang Pasukan Merah putih Warga Binaan Lapas Kuningan. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap hutan dan lahan serta dukungan kabupaten konservasi.
Menurut Kalapas Samsul Hidayat, melalui kegiatan aksi tanam pohon sebagai wujud komitmen Kemenkumham RI terhadap hutan dan alam. Sebab, dengan semakin banyak pohon yang ditanam maka akan mengembalikan kondisi hutan di Indonesia.
“Ini merupakan misi kita semua dalam menjaga hutan kita agar tetap lestari dan hijau, sehingga anak cucu kita bisa menikmati indahnya alam” tegas Samsul.
Dijelaskannya pula, penanaman pohon oleh Lapas merupakan Bentuk kepedulian Kemenkumham terhadap lingkungan yang bertujuan mencegah efek rumah kaca dan mengurangi pemanasan global. Efek gas rumah kaca adalah penumpukan gas Karbon dioksida (CO2) pada atmosfer yang menyebabkan berlubangnya atmosfer.
Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2 ton Oksigen (O2). Bertambahnya pohon akan menambah jumlah oksigen yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Menanam pohon juga dapat mengurangi abrasi/longsor. Program penanaman pohon ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan karena kegiatan ini melibatkan Stakeholder Taman Nasional Gunung Ciremai.
Sementara itu, Kasi Wilayah I Taman Nasional Gunung Ciremai, San Andre Jatmiko memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Lapas Kuningan yang telah peduli terhadap hutan dan alam. Semoga hal ini menjadi spirit dan juga bisa menjadi contoh bagi lembaga lain.
“Atas nama Taman Nasional Gunung Ciremai, mengucapkan terima kasih karena hutan ini adalah milik kita semua yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Semoga melalui penanaman ini menjadi tonggak awal kolaborasi antara Lapas Kuningan dengan Taman Nasional Gunung Ciremai,” ujar dia.
Adapun jenis pohon yang ditanam yakni Matoa, Manglid, Ki Hideung, Pinang, Salam, Mengkudu, Pingku dan Peutag. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala antara lapas dan TNGC baik itu penanaman pohon maupun pemeliharannya. (agus)