KUNINGAN (MASS) – Bencana tanah longsor terjadi di Desa Kertawinangun, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Jumat (17/1/2025) pukul 22.00 WIB. Informasi kejadian itu baru diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kuningan pada Selasa (4/2/2025) pukul 07.00 WIB. Hingga laporan terakhir pada pukul 12.00 WIB, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah infrastruktur terdampak.
Menurut Kalak BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, tanah longsor terjadi di beberapa titik, meliputi Dusun Manis, Dusun Wage, Dusun Pahing, serta Dusun Pahing Blok Cengkrong. Material longsoran menyebabkan tertutupnya saluran irigasi pertanian desa sepanjang 100 meter serta merusak beberapa tembok penahan tanah (TPT) milik warga.
“Longsor di Dusun Manis merusak kandang kambing milik Bapak Rohiman dengan panjang 25 meter, tinggi 8 meter, dan lebar 1,5 meter. Material longsoran sempat menutup saluran air yang kini sudah dibersihkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk dampak di tiga dusun lainnya, yakni Dusun Wage mengalami longsor di bagian dapur rumah Bapak Rusmawan dengan ukuran 2×3 meter serta TPT rumah dengan total ukuran panjang 5 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 1 meter. Dusun Pahing RT 01 RW 01 terdampak longsor dengan panjang 10 meter, tinggi 25 meter, dan lebar 2 meter yang mengancam rumah almarhum Bapak Kusma yang kini dihuni oleh anaknya, Heri, bersama keluarganya.
“Terakhir, di Dusun Pahing Blok Cengkrong mengalami longsor dengan dimensi 30 meter x 25 meter x 8 meter yang menutup saluran irigasi pertanian serta berdampak pada sawah milik warga setempat dengan total luas 250 bata,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil assessment, bencana itu, dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 14.00 WIB hingga 23.00 WIB pada Jumat (17/1/2025). Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan pergerakan tanah di beberapa titik hingga akhirnya mengakibatkan longsor.
“BPBD Kuningan bersama aparat desa, kecamatan, TNI, Polri, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) telah melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Mulai dari koordinasi lintas sektor untuk penanganan dampak longsor, hingga pembersihan material longsoran yang menutup akses jalan, sehingga saat ini jalan sudah bisa dilalui kembali,” terangnya.
Untuk pemulihan dampak bencana, saat ini diperlukan pipanisasi guna menggantikan saluran irigasi yang tertutup material longsor agar pasokan air bagi pertanian dapat kembali normal. Hingga Selasa (4/2/2025), kondisi cuaca di lokasi kejadian terpantau berawan. Pembersihan material longsor telah dilakukan oleh aparat desa dan masyarakat setempat. BPBD Kuningan terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut jika ada perkembangan signifikan. (argi)