Connect with us

Hi, what are you looking for?

Uncategorized

Tamu Datang, Rumah Pensiunan Kemenag Terbakar

KUNINGAN (Mass) – Bencana datang tidak diundang. Sekali kita lengah maka akan rugi puluhan juta. Hal ini dialami oleh pasangan Sadjud (63) dan Ny Lili Siti Amaliyah (56) warga  Dusun Pahing RT 16/04 No 139 Desa Cilowa Kecamatan Kramatmulya.

Niat baik menemui tamu yang datang berkunjung berakibat fatal karena rumah bagian dapur ludes terbakar. Andai Lili sang istri tidak meninggal tungku pada saat memasak mungkin ceritanya tidak akan seperti ini.

Kejadian kebakaran terjadi Selasa sekitar jam 09.30 WIB. Pada saat itu Lili tengah asyik memasak. Sedangkan sang suami yang merupakan pensiunan Kemenag tengah mencabut paku dibelakang rumah.

Pada saat itu ada tamu datang ingin bertemu dengan Sadjud. Istrinya memanggil sang suami. Mereka berdua menemuui tamu dan tunggu dibiarkan menyela.

Tamu yang berkunjungng cukup lama dan diduga pada saat itu bara api tertipu angin dan membakar bagian dapur. Awalnya tidak besar namun karena banyak barang yang mudah terbakar api semakin berkobar.

Ketika sanga tamu pulang, pasangan suami istri mendengar letupan dari arah tungku. Mereka berdua sontak kaget dan berlari ke belakang ternyata api sudah berkobar.

Dalam pikiran mereka ketika api membesar adalah menyelamatkan diri sambil berteriak meminta tolong. Warga pun langsung membantu pensiunan Kemenag itu.

Tidak berselang lama petugas Damkar datang dan membawa tiga unit mobil. Dalam hitungan menit api sudah berhasil dijinakan sehingga tidak merembet ke rumah yang lain.

Kejadian ini membuat warga setempat geger dan mereka semakin waspada. Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar Rp20 juta.

“Pendataan kami kerugiaan hanya Rp20 juta. Namun, ternyata korban juga pernah mengalami kebarkan pada tahun 2014. Paku yang Pak Sadjud cabut merupakan paku di puing-piung kayu yang bekas terbakar,” ucap Kepala UPTD Damkar Kuningan Bambang Hernaedi MM kepada kuningan Selasa (22/8).

Bambang meminta kepada korban untuk lebih waspada agar kejadian ketiga kalinya jangan sampai terjadi. Pasalnya, kerugian akan berlipat-lipat.

Sementra itu, korban tampak shock dengan kejadian ini. Mereka tidak menyanka kelengahan berakibat fatal. (agus)

 

 

 

 

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version