KUNINGAN (MASS)- Dampak dari pengunjung Taman Kota membludak adalah Majid Agung Syiarul Kuninan dijadikan tempat botram.
Hal ini karena warga tidak bisa melakukan hal itu di tamkot. Selain karena tidak bole, juga belum dibuka untuk umum.
Yang ironsinya bekas makan para pengunjung dibiarkan bergeletakan di tiang yang berada di masjid SI. Kondisi ini membuat berang yang melihatnya.
“Sedih, melihat Masjid SI jadi tempat botram. Yang bikin kesel sampanya disimpan ditiang yang ada di masjid. Padahal sampah ada di depan,” ujar Andi.
Andi yang merupakan pengurus BKPRMI Kuningan yang seketratnya di Masjidi SI menyangkan hal ini terjadi. Selama ini ia selalu melakukan upaya sendiri untuk memberishkan.
“Para pengurus DKM sedikit dan sibuk jadi tidak terawasi semua. Saya kadang suka menyuruh anak Punk agar membersihkan dan ketika beres dikasih uang jajan,” kata Andi.
Ia menilai dengan dibukanya pintu gerbang depan, bagia pedang bermata dua, satu sisi memudahan orang beribadah, di sisi lain juga memuhdakan orang untuk nongrong dan membuat kotor masjid.
Ditempat berbeda Asep Kamaludin pengasuh Gema SI mengatakan, hal ni menjadi PR kSI kedepan untuk menambah personil keamanan. Saat ini terbatas.
“Padahal saat ini pun kami tdk bosan mengingatkan mereka utk menjaga kebersihan,” sebutnya.
Dikatakan, DKM masjid Agung Syiarul Islam berupaya dengan menyiapkan tempat sampah di beberapa titik untuk memudahkan masyarakat membuang sampahnya.
Dikatakan, DKM masjid Agung Syiarul Islam berupaya dengan menyiapkan tempat sampah di beberapa titik untuk memudahkan masyarakat membuang sampahnya.
“Petugas tdk pernah bosan menyapu dan mengepel namun ada saja orang yang td peduli dengan kebersihan,” jelasnya.(agus)
