KUNINGAN (MASS)- Kabar mengejutkan datang dari Desa Langseb Kecamatan Lebakwangi,dimana ada salah satu warganya yang bernama Nurdin bunuh diri dengan cara gantung diri.
Kejadian ini terjadi pada Kamis (26/8/2021) pukul 05.00 WIB. Pada saat itu, korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi tubuh tergantung.
Dari keterangan istri korban yang bernama Neneng, korban menderita tumor yang tidak kunjung sembuh sehingga korban frustasi.
Dengan adanya kasus baru ini, maka hingga ini total sudah ada 11 kasus gantung diri. Berikut rincian sesuai dengan data yang diperoleh kuninganmass.com.
Sejak 2017-2019 gantung diri terjadi sebanyak 21 kasus. Adapun rinciannya adalah 2017 sebanyak 9 kasus dan 2018 adalah 8 kasus.
Sementara itu tahun 2019 total ada empat kasus. Sedangkan untuk kasus 2020 ada sembilan kasus.
Kasus pertama terjadi pada Rabu tanggal 13 Januari pukul 06.00 WIB. Korban menggunakan kabel antena disamping kandang kambing.
Korban bernama Ruswa (87) warga di Dusun Wage Rt03/04 Desa Cipancur Kecamatan Cidahu. Kasus ini membuat warga sekitar geger.
Korban kedua bernama Ating Rastim. Pria yang lahir pada tanggal 9 Februari 1982 itu ditemukan di saung di sawah yang terletak di Dusun Manis RT 001/001 Desa Ciputat Kecamatan Ciawigebang.
Pada saat itu indentitas korban tidak ditemukan. Korban kali itu menggunakan masker dan ternyata korban berKTP Jakarta tapi keleurganya di Kecamatan Kalimanggis.
Sementara kasus ketiga korbannya adalah Suja (82) warga Kampung Babakanmulya RT07/02 Desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana.
Kakek yang sempat menjadi hansip selama hidupnya itu nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di sebuah kebun Babakan RT 07/RW02 Desa Babakanmulya.
Kakek yang sempat menjadi hansip selama hidupnya itu nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di sebuah kebun Babakan RT 07/RW02 Desa Babakanmulya.
Kemudian, kasus ke empat adalah Dede Janu Aryanata (26) warga Perum Taman Ciharendong Kencana Rt 24 Rw 07 Kelurahan Cigintung Kec/Kab Kuningan.
Korban ditemukan pada Kamis (4/3/2021) pukul 08.30 WIB oleh ibunya. Ia menggunaan kabel warna putih untuk mengakhiri hidupnya.
Kasus kelima menimpa Didid Ridwan (53). Warga lingkungan Ciweri Rt 03/06 Kelurahan Awirarangan Kecamatan Kuningan itu ditemukan gantung diri di loteng rumahnya.
Tragisnya pria yang berprofesi sebagai PNS itu baru menikah dua bulan, sehingga kepergiannya membuat semua bersedih.
Sementara itu kasus ke enam Nanang Sudiana (28) seorang pedagang yang tinggal di Lingkungan Lamepayung RT 008/008 Kelurahan/Kecamatan Kuningan.
Ia ditemukan gantung diri di dapur oleh ibunya yang bernama Enah Hasanah (65) yang juga seorang pedagang.
Selanjutnya kasus ke tujuh menimpa Rudi. Pemuda lajang ini ditemukan gantung diri oleh Aiminah orang tuanya pada RabuÊ (5/5/2021) sore sekitar 17.30 WIB atau menjelang buka puasa di SPBU.
Dan kasus kedelapan menimpa Oky. Santri yang dikenal baik itu memilih gantung diri dan tidak diketahui penyebabnya.
Ia ditemukan gantung diri pada Sabtu pukul 15.30 WIB di lantai 3 Masjid Ponpes Al-Iklas Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang.
Kasus ke sembilan adalah kasus gandir Andi yang merupakan warga Simpay Jaya Kecamatan Karangkancana. Korban gantung diri di kamar, dengan cara mengaitkan kain ke plafon kamar pada Jumat malam tanggal 23 Juli 2021.
Kasus ke 10 adalah Castoni warga Cikaduwetan Kecamatan Luragung. Korban mengalami defresi dan pergi meninggal rumah sejak tanggal 26 Juli.
Selanjutnya kasus ke 11 Nurdin warga Desa Langseb karena frustasi sakit tumor tidak kunjung sembuh. Jenazahnya ditemukan oleh sang istri.(agus)