KUNINGAN (MASS) – Seperti tahun sebelumnya setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah melakukan infeksi mendadak (sidak).
Sidak yang dilakukan adalah sidak pengawasan dan pengamanan pangan olahan dalam kemasan ke sejumlah pasar tradisional, swalayan, dan toko modern di wilayah Kabupaten Kuningan. Sidak dilakukakn serentak Rabu (20/5/2020).
Agar berjalan efektif Sidak dilakukan oleh 8 tim. Tim pertama dipimpin oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama dengan titik sidak, Pasar Kadugede, Pasar Darma, dan Toserba Fajar Babatan. Tim dua dipimpin Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Sugandad melakukan sidak ke Pasar Ciputat, Pasar Kalimanggis Wetan, dan Toserba Fajar Ciawigebang.
Selanjutnya Tim tiga dipimpin Sekda Dr Dian Rachmat Yanuar dengan titik sidak Pasar Luragung, Pasar Cibingbin, dan Toserba Fajar Luragung. Lima tim lainnya masing-masing dipimpin oleh Ketua DPRD dan unsur Forkopimda Kabupaten Kuningan.
“Sidak bersama ini dilakukan fokus pada pangan segar, olahan, kemasan, dan siap saji. Selain kita juga melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PSBB yang diterapkan di Kabupaten Kuningan, ” ujar bupati.
Dikatakan Bupati, bila ditemukan ada pangan yang telah kadaluarsa, maka penjual wajib menarik dari pajangannya atau pihaknya yang akan mencabutnya.
Selanjutnya, Bupati juga mengemukakan, pihaknya juga melakukan sidak ke sejumlah pedagang daging, untuk mengawasi kehawatiran ada pedagang yang menjual daging yang dicampur dengan daging babi atau celeng.
“Insya Allah saya yakin di Kuningan tidak ada daging oplosan dan daging campurn yang di haramkan. Dari hasil pantauan semua berkualitas baik dan asli karena di ambil dari pejagal- pejagal langsung yang sudah terpecaya,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Acep juga menghimbau kepada para pedagang di pasar tradional, pemilik toko modern dan swalayan untuk tetap mematuhi anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama dalam menjaga jarak aman dan menggunakan masker.
“Saya mohon tolong berlakukan pembatasan yang berbelanja di toserba, setengah kapasitas, kalo bisa maksimal di dalam hanya 50 orang saja, belanja nya gantian,” ujar bupati lagi.
Kemudian, ia minta tidak melayani barang barang di luar sembako, ada fashion, mainan anak anak, barang elektronik tidak di layani. Layani saja kebutuhan kebutuhan pokok, kebutuhan primer saja yang di layani.
“warga yang akan berbelanja dengan protokol jaga jarak di jalankan, pakai masker, terima kasih ini himbauan dari saya, mohon di jalankan,” tandasnya.
Terkait dengan harga kebutuhan pokok, berdasarkan pantauan langsung dilapangan masih dalam kondisi normal dan stabil. Bupati pun optimis harga pun normal. (agus)