KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH mengatakan tidak adanya lagu Indonesia Raya dalam Sidang Paripurna DPRD pada Kamis (15/9/2022) kemarin, merupakan insiden terlewat atau lupa saja.
Hal itu, diutarakan Bupati Acep, sesaat setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama para pendemo di depan kantor Pemda/Pendopo Kabupaten Kuningan, saat hujan deras.
“Ada apa ya ? Saya kurang tahu, emang ada apa ya ?” ujar Bupati balik bertanya saat pertama kali diwawancarai di hadapan awak media.
Namun, saat ditanyakan kembali, Bupati menjawab singkat saja perihal tidak adanya lagu Indonesia Raya di Sidang Rapat Paripurna tersebut.
“Ya Mungkin itu terelewat , lupa dan lain sebagainya,” jawab Bupati.
Adapun, tidak adanya Lagu Indonesia Raya di siding rapat paripurna, sempat disoroti beberapa kalangan, termasuk dari aktivis masyarakat dan aktivis mahasiswa.
Sementara, Bupati sendiri, mengomentari hal tersebut setelah sebelumnya membahas perihal tuntutan demonstrasi mahasiswa perihal kenaikan harga BBM. Bupati menyebut, pemerintah Kabupaten Kuningan, satu suara dengan mahasiswa menolak kenaikan BBM.
Bahkan, Bupati Acep juga sempat meminta perwakilan dari mahasiswa untuk menemaninya mengantarkan surat pernyataan penolakan BBM atas nama pemerintah daerah, untuk diserahkan ke pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain menjelaskan perihal sikap pemerintah daerah, Acep juga mengatakan pihaknya akan segera merumuskan solusi yang solutif, dalam merespon kenaikan harga BBM. Termasuk salah satunya dengan mengalokasikan 2% dari dana transfer umum.
Selain itu, Bupati juga menjanjikan solusi yang lebih solutip selain berupa bansos dan bantuan langsung tunai. Acep mengaku, pihaknya tengah merumuskan beberapa kebijakan seperti untuk transportasi umum, UMKM, dan segmen-segmen paling terdampak. (eki)