KUNINGAN (Mass) – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini nyaris tidak muncul keluhan kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Namun kaitan dengan harga, berdasarkan pantauan kuninganmass.com di wilayah selatan masih ditemukan adanya pengecer yang menjual seharga Rp26 ribu per tabung.
Kabag Ekonomi Setda, U Kusmana SSos MSi kala dikonfirmasi membenarkan masih adanya satu dua pengecer yang tidak menggubris imbauannya. Padahal jauh-jauh hari dirinya sudah meminta agar pembeli jangan sampai membeli gas melon lebih dari Rp20 ribu meski di tingkat pengecer.
“Memang ada satu dua yang menjual lebih dari Rp20 ribu. Tapi kemarin sudah kita panggil dan informasi terakhir sudah turun lagi menjadi Rp20 ribu, bahkan ada yang Rp18 ribu. Nah kalau masih ada yang seperti itu kita akan tindaklanjuti ke pangkalan dan agennya untuk memberi sanksi pengecernya,” kata Uu, sapaan akrabnya, Jumat (30/6).
Sementara itu, di berbagai wilayah nyaris tidak ditemukan adanya keluhan kelangkaan gas. Meski masa lebaran dilanda kemacetan namun distribusi bahan bakar tersebut terbilang lancar. Jauh-jauh hari, Bagian Ekonomi Setda sudah melakukan antisipasi lewat beberapa langkah.
“Kita awali dengan roadshow ke agen dan pangkalan, serta melakukan penataan pengecer. Kita wanti-wanti agar mereka mengikuti sistem yang kita terapkan agar pasokan tetap lancar,” tuturnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, lanjut Uu, keluhan kelangkaan gas melon akibat hambatan transfortasi. Dalam mengantisipasinya, pada H-15 pihaknya atas nama bupati mengeluarkan surat perihal kerjasama ke kapolres. Isinya permohonan bantuan agar memrioritaskan mobil angkutan gas elpiji mulai dari Indramayu, ke SPBE, Agen, sampai ke pangkalan.
“Alhamdulillah Polres memegang peranan penting dalam hal ini. Meski arus lalu lintas padat, mobil transfortasi gas elpiji diprioritaskan. Suratnya kita tembuskan ke Pertamina sampai ke agen-agen,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, Uu pun meminta tambahan kuota ke Pertamina sebesar 800 persen. Jika tahun lalu hanya dikabulkan 550 persen, tahun ini pihaknya bersyukur pasokan ke Kuningan ditambah 800 persen. Menurut dia, selisih 250 persen jadi cadangan sehingga tidak ada alasan lagi kelangkaan pada masa lebaran.
Terpisah, Ketua Korda Hiswanamigas Kuningan, H Nanang Zainal Arifin merasa bersyukur tahun ini tidak muncul keluhan kelangkaan gas. Menurutnya, hal itu berkat kerjasama semua pihak. Tambahan kuota 800 persen pun menjadi faktor penting dalam menekan terjadinya kelangkaan disamping terbantu oleh gas 5,5 kg tabung warna pink.
“Pak kabag ekonomi pantang menyerah dalam meminta tambahan 800 persen ke Pertamina. Alhamdulillah dikabulkan. Kalau daerah lain, tambahan kuotanya hanya 600 persen,” terang Nanang. (deden)