Dear, dr. Susi Lusiyanti yang saya hormati dan banggakan.
Hari ini saya menulis surat dengan penuh rasa harap yang begitu tinggi, apa sebab?
Pertama, saya adalah seseorang dari kehidupan keluarga yang biasa-biasa saja dan mungkin sangat biasa.
Kedua, saya adalah warga negara yang dilindungi keberadaanya oleh hukum.
Ketiga, saya adalah manusia biasa yang tidak mempunyai kekuatan apapun yang bisa seenak dan semudah manusia yang mempunyai jabatan, uang, dan dukungan dari kekuasaan, kekuasaan saya hanya bergantung kepada apa yang ada pada diri saya sendiri yang berkewajiban untuk ikhtiar dan berdoa, berdoa agar apa yang menjadi harapan saya dan keluarga bisa terwujud.
Dear, dr. Susi lusiyanti yang saya cintai dan sayangi.
Saya dan keluarga percaya kepada anda yang mempunyai pendidikan, jabatan serta trah yang belum tentu seberuntung orang- orang yang ada di sekeliling anda. Ketika semua yang sudah anda dapatkan, semua yang sudah anda genggam di dunia ini saya berharap anda bisa mengetahui kondisi dan keadaan saya bersama keluarga.
Harapan dan keinginan kami hanya satu dan mungkin sangat kecil bagi anda tapi besar dan bermanfaat bagi kami dan keluarga, mohon dengan sangat saya bersimpuh diujung kaki anda yang saya anggap sebagai ibu, saya anggap sebagai orang yang begitu sangat saya hormati, kembalikan hak saya yang nilainya begitu besar (Rp. 25.000.000.-)
Bagi saya dan keluarga demi keberlangsungan hidup kami, apalagi saat ini kondisi (pandemi covid-19) memaksa kami harus berjuang lebih keras lagi, saya dan kami sedikit dari miliaran manusia yang terdampak karena pandemi, salahkah saya meminta hak saya untuk kembali ibu??
Dear dr. Susi lusiyanti yang sangat, sangat, sangat saya cintai.
Jika anda adalah mengaku seorang ibu, saya sebagai anakmu yang meminta dan berkeinginan supaya harapan itu terwujud jangan sampai saya sebagai anakmu mengeluarkan tetesan air mata demi harapan itu. Bu….mohon buka pintu hatimu. Sekali lagi, bu….mohon buka pintu hatimu.
Saya yang selalu berharap.
Dadang Abdullah
Riza Ardian
4 Mei 2021 at 10:28
Kenapa lagi dg Kadinkes??
Momon
4 Mei 2021 at 10:30
Hadeuhh.. cik kabalener lah jadi pejabat teh..