KUNINGAN (MASS) – Dalam euforia Sumpah Pemuda serta kaitannya dengan pembangunan di Kabupaten Kuningan mendapat tanggapan dari aktivis mahasiswa. Salah satunya Formatur GMNI Kuningan, Adi Fauji.
Adi Fauji, atau yang akrab dipanggil wowo, menyebut gejolak pemuda di Kuningan, khususnya mahasiswa masih banyak yang terjebak dalam euforia semata.
“Euforia memang penting, tapi mengetahui yang sebenarnya lebih penting,” ujarnya pada kuninganmass.com, Senin (28/10/2019).
Wowo menerangkan, dalam momentum Hari Sumpah Pemuda ini, banyak tantangan dan substansi yang harus diperjuangkan Pemuda Kuningan.
“Pemuda tentu harus bersinergi dengan pembangunan pemerintah, tapi jangan sampai kehilangan kekritisannya, pemuda sebagai pengawal kebijakan pemerintah,” paparnya.
Selain soal pembangunan, Wowo juga mewanti-wanti pemuda dalam menghadapi revolusi Industri 4.0, karena dengan kecepatan dan akses informasi, banyak informasi yang dapat menyesatkan.
“Pemuda harus lebih sigap terutama dalam mencerna berita yang simpang siur. Pemuda juga harus siap dalam menghadapi perkembangan zaman, terutama ekonomi kreatif,” ujarnya.
Ketua HMKI, M. Ramdan, juga senada soal dunia digital yang memiliki cara sendiri untuk disikapi.
“Industri digital, ekonomi kreatif, itu hal yang harus dilalui oleh pemuda zaman ini,” ucapnya.
Dirinya menyebut, jika dulu pemuda bersaru melawan penjajah, maka pemuda hari ini juga harus bersatu dalam implementasi.
“Harusnya kita bertanya, Apakah pemuda sekarang melanggar sumpahnya ? Kita tahu banyak organisasi pemuda, dan seharusnya, semua bersatu bukan hanya mementingkan kelompok. Dan organisasi pemuda itu bisa harusnya bisa kok bersatu begitu, kan masih ternaung dalam KNPI,” pungkasnya.(eki/trainee)