KUNINGAN (Mass)- Pencarian korban hanyut terbawa aliran sungai Cisrigading di Desa Cipakem Kecamatan Maleber terus dilakukan. Pada hari kedua (Selasa) petugas dari Basarnas, BPBD dan juga warga sekitar diterjunkan hingga sore hari.
Namun sayangnya meski sudah sampai ke Desa Mekasari atau sudah melewati dua desa tidak ditemukan tanda-tandanya adanya Sulaeman (48). Dengan terpaksa maka pencarian pun dihentikan dan akan dilanjutkan pada esok hari.
“Belum ditemukan meski sudah diterjunkan Basarnas, BPBD dan juga masyarakat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin SE kepada kuninganmass.com, Selasa (28/2/2017) malam.
Sementara itu, Camat Maleber Saleh juga membenarkan bahwa warga belum juga ditemukan. Pihaknya bersama dengan Basarnas, BPBD dan warga sekitar sudah menyusuri sungai di tiga desa.
Namun lanjut dia, hasil belum ada. Meski begitu pencarian akan terus dilakukan hingga batas waktu maksimal. Dan pemdes tidak akan menyerah sebelum korban ditemukan.
“Kami akan berjuang secara maksimal untuk menemukan Pak Sulaeman. Selain oleh petugas kamu juga mungkin menggunakan jasa paranormal agar cepat ditemukan,” ujar Saleh yang menegaskan ambruknya jembatan karena tertabrak pohon mahoni.
Meski luapan air sungai menimbulkan kerugian yang sangat besar. Namun, pihaknya belum berpikir untuk melakukan pendataan atau perbaikan.
Saat ini lanjut dia, pencarian difokuskan kepada korban, karena berhubungan dengan nyawa. Maka pihaknya belum berhitungan dan juga melakukan upaya penanganan secara maksimal terkait dampak bencana.
Terpisah, Kades Cipakem Uci Sanusi menyebutkan, pasca kejadian sudah dua malam di rumah korban selalu digelar pengajian. Selain mendoakan korban agar segera ditemukan, juga agar istri korban dan anaknya lebih merasa tenang karena banyak yang mendoakan.
“Berbagai cara akan kami lakukan, selain oleh petugas dan juga berdoa, mungkin juga kami akan melibatkan paranormal,” ucap Uci. (agus)