KUNINGAN (MASS) – Sejumlah aktivis PMII dan PKL kembali menggelar audensi dengan pemerintah Kabupaten Kuningan di Pendopo Kuningan, Jumat (11/7/2025). Ini merupakan audensi kedua yang dilakukan, dengan membawa beberapa poin penting untuk keberlangsungan usaha para pedagang.
Namun, hasil audiensi itu belum menemukan solusi konkrit dari Pemda. Sejumlah poin yang diajukan tidak disetujui, sebagai gantinya pemerintah menawarkan solusi lain yang dinilai belum memuaskan para pedagang.
Ketua PMII Cabang Kuningan, Dhika Purbaya, mengungkapkan substansi audiensi tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan, terutama terkait sejumlah poin yang diajukan dalam pertemuan dengan Pemda
“Pada intinya salah satu poin yang diajukan para pedagang yaitu ingin kembali berdagang ke pertokoan Siliwangi seperti di hari libur. Tapi tadi yang disampaikan Pak Deden selaku BPKAD, beliau tidak menerima usulan itu karena ditakutkan melebar ke hari-hari lainnya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemda akan melakukan langkah yang terbaik terhadap penataan kota serta mensejahterakan perekonomian berbasis kerakyatan, entah itu dalam bentuk even atau kegiatan yang lain.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Puspa Langlangbuana, Waro, mengungkapkan hal yang sama dengan ketua PMII, bahwa hasil audiensi tersebut belum memuaskan para pedagang.
“Hasil putusan tadi itu kurang memuaskan. Permintaan kami agar diberi kebijakan minimal satu hari dalam seminggu bisa tetap berjualan di Siliwangi ternyata tidak dikabulkan. Penataan kota di kawasan Siliwangi tetap disterilkan seperti aturan sebelumnya,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah menawarkan solusi lain, yakni relokasi bagi pedagang yang terdampak ke dua lokasi alternatif yang bertempat di eks kantor Satpol PP dan kawasan KIC.
“Kita akan mulai mendata para pedagang yang terdampak. Solusi dari pemerintah ini akan kita coba dulu sekitar beberapa hari ke depan, kami akan terus memantau efektivitas solusi yang ditawarkan,” pungkasnya. (didin)