KUNINGAN (MASS)- Pasca tiba di Kabupaten Kuningan sejak tanggal 31 Januari 2022, saat ini si Cantik Rasi macan tutul jawa betina tengah menjalani habituasi atau penyesuaian/ adaptasi di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Tahapan ini bagian yang harus dilewati oleh macan sebelum dilepas ke alam liar di Ciremai. Ternyata binatang yang bisa memanjt pohon ini sudah divaksin sehingga nanti tidak menyebarkan penyakit menular ke satwa liar yang ada di gunung tertinggi di Jabar.
“Rasi sudah divaksin sejak 3 bulan lalu. Jadi ia sehat dan terbebas dari penyakit,” ujar drh Bilan Diurai Viawan yang menangani Rasi di Pusat Penyelamatan SatwanCikananga (PPSC) Sukabumi sejak bayi itu.
Rasi yang ditemukan di daerah Pameungpek Kabupaten Garut itu, tiba di Cikanang pada suai 3-6 bulan dan selama 2 tahun ia menempati habitat di sana. Selama kurun waktu itu macan tutul jawa itu tidak pernah kontak dengan manusia.
“Rasi di tempatkan jauh dari pemukiman. Petugas pemberi makan pun tak pernah memperlihatkan diri kepadanya. Saat memberi makan, pakan hidup dilemparkan dari atas kandang sehingga Rasi tak bisa melihat dari mana datangnya mangsa tersebut,” jelasnya drh Bilan lagi.
Diterangkan, untuk makan, Rasi biasa dua hari sekali baik itu ayam atau kelinci. Instingnya pun masih kuat karena memang pakan yang diberikan dalam kondisi hidup. Hal ini agar mempunyai insting liar.
Nanti di Ciremai, Rasi akan dimanjakan dengan pakan yang tersedia melimpah. Pasca hariamau punah , raja hutan Ciremai adalah macan tutul. Di gunung tertinggi Jabar itu pakan yang tersedia adalah babi hutan, kijang dan monyet ekor panjang.
Sementara itu, untuk melihat bagaimana adaptasi Rasi dipasanglah tiga CCTV di kandangnya. Untuk pemasangan kamera pengawas tersebut BTNGC bekerjasama dengan dua mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yakni Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) .
Menurut Kepala BTNGC Teguh setiawan Pemasanga sendiri dilakukan sejak tanggal 28 Junuari atau sebelu tiba. Ada tiga CCTV. Satu dipasang di kandang pemberian pakan. Sementara dua lagi berada di atas kandang habituasi.
Manager Kebun Binatang Gembira Loka, Vanda. menamabhkan, kamera tersebut didesain sedemikian rupa sehingga aman dari gangguan cuaca.
Ditempat yang sama Staf PPSC, Kang Cahyono mengatakan, , operasional kamera pengawas menggunakan tenaga ‘silence genset’ sehingga tak mengganggu kenyamanan Rasi maupun satwa liar sekitarnya. (agus)