KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan masih menghadapi tantangan besar dalam upaya mewujudkan pendidikan dasar 12 tahun. Data terakhir menunjukkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di daerah tersebut baru mencapai 7,90 tahun, setara dengan kelas 8 SMP. Pemerintah daerah pun menggencarkan pendataan dan intervensi untuk meningkatkan angka tersebut.
“Kalau target nasionalnya 12 tahun, kita baru di angka 7,9 tahun. Itu berarti rata-rata warga Kuningan hanya menempuh pendidikan sampai kelas 8,” ungkap Dr. Udin Khaerudin, M.Pd, PIC SPMB dan Kasi Kurikulum & Penilaian SMP Disdikbud Kuningan dalam podcast Kuningan Mass, Rabu (15/5/2025).
Kurang lebih sebanyak 6.000 anak di Kabupaten Kuningan tercatat tidak sekolah berdasarkan data dashboard Dinas Pendidikan. Angka RLS itu, kata Udin, memang mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya yang berada di angka 7,89 tahun. Namun peningkatan tersebut belum signifikan. Menurutnya, rendahnya RLS disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- DO (Drop Out): Anak berhenti sekolah karena berbagai alasan.
- LTM (Lulus Tidak Melanjutkan): Siswa lulus dari satu jenjang tapi tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.
- ATS (Anak Tidak Sekolah): Anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali.
“Saat ini kami sedang menggerakkan sekolah-sekolah untuk melakukan pendataan, terutama siswa kelas 9 yang tidak melanjutkan ke SMA atau SMK,” ungkapnya.
Pendekatan dilakukan bukan hanya ke siswa, tapi juga ke orang tua. Tujuannya untuk mengetahui alasan tidak melanjutkan sekolah.
“Apakah karena faktor ekonomi, minat rendah, atau karena ingin jeda dulu. Kita perlu datanya agar bisa ditindaklanjuti,” tuturnya.
Ia menegaskan, upaya tersebut menjadi bagian dari strategi besar untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah dan RLS. Oleh karena itu, ia menilai sangat pentingnya kolaborasi lintas sektor agar anak-anak tetap termotivasi melanjutkan pendidikan.
“Sekolah gratis, ada dana BOS, ada PIP. Jadi tinggal bagaimana semangat anak dan dukungan keluarga dibangun. SPMB hanyalah satu bagian dari siklus. Kalau anak tidak melanjutkan setelah lulus, ya tidak akan ada kenaikan RLS. Maka ini jadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (argi)
Selengkapnya tonton di bawah ini :