Connect with us

Hi, what are you looking for?

Education

STIKKU Kampus Terbaik Kedua SeJabar Banten

KUNINGAN (Mass) – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) berhasil menduduki peringkat kedua sewilayah Jabar-Banten, khususnya di Perguruan Tinggi Kesehatan dibawah STIKes Jendral Achmad Yani Cimahi di posisi pertama. Hal ini berdasarkan Surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Nomor 2331/DRPM/TU/2016 tentang Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2013-2015.

STIKKU berhasil menduduki peringkat ke 427 dari 1477 PT baik negeri maupun swasta se-Indonesia, dalam hal kinerja penelitian dan pengabdian masyarakatnya. Jika diteliti lebih lanjut diantara PT yang ada di wilayah III Cirebon, STIKKU berhasil menjadi PT Terbaik pertama disusul kemudian oleh UNIKU (Universitas Kuningan) di peringkat 487.

Akan tetapi, jika diteliti lebih jauh di antara Perguruan Tinggi Kesehatan di Kopertis Wilayah IV (Jawa Barat dan Banten), kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat STIKKU berada di peringkat kedua terbaik setelah STIKes Jendral Achmad Yani Cimahi peringkat 332.

Hasil penilaian kinerja ini disambut baik seluruh sivitas akademika STIKKU. Ketua STIKKU Asep Sufyan Ramadhy kepada awak media, Jumat (26/8), mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya atas capaian kinerja ini. “Sudah 3 tahun kami berkonsentrasi penuh dalam meningkatkan kinerja penelitian ini. Setelah semua program studinya terakreditasi Baik oleh BAN PT maupun LAM PT Kesehatan, kini STIKKU dihadapkan pada tantangan baru sebagai PT dengan kinerja penelitian yang bisa dibanggakan,” ucapnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Menurutnya, dari sekitar 4000 lebih PT di Indonesia yang berhasil diaudit hanya sekitar 1477 PT. Dari jumlah itu dilakukan assessment dan ternyata STIKKU berhasil menduduki peringkat ke 427 dengan status binaan.

“Saya pribadi menargetkan memang tahun 2017 sudah bisa naik status jadi PT MADYA. Karena itu, kami harus bekerja ekstra keras dan fokus untuk mengawal masa transisi kelembagaan perguruan tinggi ini secara perlahan namun pasti, dari Teaching University menjadi Research University. Kami sadar tatanan yang kami bangun masih sangat rapuh untuk sampai pada Research Universitas, karena itulah visi kami tidak dulu ke sana,” ujarnya.

Sekalipun pencapaian prestasi ini dinilai sangat membanggakan, namun pihaknya tidak berpuas diri dan bersikap sombong. “Kami harus tahu diri, usia STIKKU itu baru mau akan 10 tahun pada 22 Desember 2016 besok. Jadi sangat tidak pas dan tidak realistis jika Research University kami tetapkan sebagai visi 2020. Kami mungkin masih berkutat di Teaching University namun tentu ada bedanya yakni pada bobot inovasi-nya. Jadi, walaupun visinya masih teaching university, namun tetap kaya akan inovasi dan kejutan-kejutan seperti sekarang ini,” tutupnya.(andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version