KUNINGAN (MASS) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 telah berlangsung pada 27 November, menandai momen penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan. Dalam suasana penuh antusiasme, apresiasi diberikan kepada seluruh pihak penyelenggara yang telah bekerja keras. Meski tahapan pleno masih berlangsung, fokus masyarakat kini tertuju pada hasil akhir yang akan menentukan pemimpin daerah selanjutnya.
Namun, suasana pasca Pilkada tidak sepenuhnya tenang. Beredar isu terkait keterlibatan organisasi mahasiswa dalam sosialisasi Pilkada yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuningan. Dalam pernyataan terbarunya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan melalui Wakil Bendahara Umum, Muhammad Hibban Abdullah, menanggapi beberapa klaim dan memberikan klarifikasi penting.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh KPU Kuningan bersama sejumlah organisasi mahasiswa bukanlah sebuah ilusi. Ia menegaskan, KPU Kuningan telah melakukan koordinasi terlebih dahulu sebelum menggelar acara tersebut.
“Kegiatan itu memang ada dan bukan ilusi, karena KPU berkordinasi terlebih dahulu menawarkan untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi,” ujarnya, Rabu (4/12/2024).
Terkait siapa saja organisasi yang terlibat, Hibban mengakui tidak mengetahui secara rinci. Namun, ia memastikan HMI turut serta dalam sosialisasi pada Selasa (26/11/2024). Kegiatan tersebut berlangsung di Sekretariat Bersama HMI KAHMI dan dihadiri langsung oleh Komisioner KPU Kuningan. Ia menyarankan, agar isu ini diselesaikan melalui dialog yang konstruktif.
“Alangkah baiknya jika duduk persoalan ini didiskusikan atau ditanyakan terlebih dahulu supaya tidak salah paham,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari masyarakat demokratis, penting untuk menjaga semangat persatuan dan menyelesaikan segala isu dengan kepala dingin. HMI Kuningan mengapresiasi kerja keras KPU dan seluruh pihak yang telah memastikan Pilkada berlangsung lancar. Kini, semua mata tertuju pada hasil akhir yang akan menjadi penentu arah pembangunan Kabupaten Kuningan di masa depan.
Ia mengajak semua pihak untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan cara yang baik demi menjaga harmoni pasca-Pilkada. Terlepas dari kontroversi yang ada, HMI Kuningan menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses Pilkada hingga penetapan resmi Pasangan Calon (Paslon) yang memperoleh suara terbanyak.
“Yang terpenting dari itu semua adalah keberhasilan kita semua, khususnya masyarakat Kuningan, yang sudah melaksanakan pesta demokrasi dengan baik,” pungkasnya. (argi)