KUNINGAN (MASS) – Wakil Bupati H M Ridho Suganda SH MH mengimbau agar pada mudik lokal dan tradisi takbiran saat lebaran digelar tidak berlebihan dan digelar dengan wajar-wajarnya saja.
“Presiden memberikan surat edaran bahwa kita dilarang mudik. Tapi mungkin dilihat dari kondisi yang ada, disepakati bahwa adanya sedikit kelonggaran tentang aturan-aturan tersebut,” sebutnya beberapa waktu lalu.
Saat ditanya apa yang paling dianjurkan bagi masyarakat, dirinya hanya berpesan bahwa kerjakanlah apa yang wajibnya terlebih dahulu.
Pun demikian untuk warga Kuningan yang kebetulan di luar kota yang cukup jauh, bahwa yang wajib itu adalah lebarannya, bukan mudiknya.
“Bukan karena kami menilai pemudik membawa penyakit, tapi intinya kita harus bisa menjaga kondisi yang sudah mulai terkontrol, nanti setelah itu bolehlah. (kalaupun ke Kuningan) ada protokol kesehatan yang harus diikutinya,” ujarnya.
Mudik disebutkan Edo memang menjadi hak, mau pulang atau tidak ya memang itu hak pemudik.
Tapi dirinya kembali mengingatkan harus mempunyai rasa cinta pada Kuningan khususnya pada keluarga, maka akan lebih baik tunda dulu.
Saat ditanyai perihal takbiran, dirinya pun mengimbau hal yang sama. Dirinya menekankan lebih baik tidak mendahulukan yang sifatnya bukan keharusan. Takbiran bisa dengan tetap di masjid, dan mushola.
“Takbiran ? yang wajar-wajar aja, tak perlu iring-iringan ke jalan. Di mesjid, di mushola, itu bisa kita lakukan. Jangan mendahulukan yang sunnah. Kalo keliling-keliling (ada resiko, red) kecelakaan juga kan,” ucapnya di akhir. (eki)