KUNINGAN (Mass) – Beredarnya Meme jalan ancur bergambar Mantan Bupati H Aang Hamid Suganda, menuai reaksi pula dari Wabup Dede Sembada. Politisi asal Ciawigebang ini menegaskan perlunya evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Awalnya, Desem (panggilan akrabnya) berbicara soal berkurangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk proyek jalan. Kini, DAK yang ada di Dinas PUPR hanya berkisar Rp30 milyar saja. Padahal sebelumnya bisa mencapai Rp60 milyar hingga Rp100 milyar.
“Itu keniscayaan, karena antara dana DAK dulu dengan sekarang itu berkurangnya jauh. Tapi mudah-mudahan pada APBD perubahan kita mendapatkan tambahan yang cukup siginifikan,” tandasnya kepada kuninganmass.com.
Disinggung kondisi jalan yang seolah hanya ditimpah hotmik sehingga cepat mengelupas, Dede geleng-geleng kepala. Dia mengatakan, proyek 2016 dirinya belum menjadi wakil bupati. Dede hanya menekankan, kualitas proyek ke depan mesti jauh lebih baik.
“Cuma saat ini kami tekankan kualitasnya harus bagus. Bila perlu masa pemeliharaan yang biasanya 6 bulan, ditingkatkan jadi 1 tahun. Tapi pemborongnya diberikan ruang untuk mendapatkan untung yang proporsional,” ucapnya.
Semisal jalan di Kecamatan Cimahi, imbuh Dede, pergeseran tanah di sana labil. Sehingga dalam pengerjaan jalan perlu disertai dengan TPT (tembok penahan tebing), drainase dan lainnya supaya awet.
Selain itu, Desem memandang perlu untuk memangkas BU (biaya umum) pada proyek pembangunan jalan. Ini dimaksudkan agar pemborong tidak merasa terlalu berat. Bahkan dirinya meminta agar setiap proyek itu jangan disubkan karena bisa berpengaruh pada kualitas.
“BU (Biaya Umum)nya biar dikurangi, berilah ruang ke pemborong untuk meningkatkan kualitas proyeknya. Khawatir BU yang berlaku sekarang dianggap terlalu berat. Dan ketika pemborong sudah mendapatkan proyek, jangan disubkan lagi,” harap Desem. (deden)