KUNINGAN (MASS) – Saya menyayangkan statement pak sekda (Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi) yang menyebutkan indikator penyebab kemiskinan itu adalah penganguran dan pertanian.
Disini saya menyikapi indikator penyebabnya yah, sebetulnya penganguran dan pertanian itu bukan penyebab, tapi akibat dari kebijakan pemerintah sendiri yang tidak memperhatikan masyarakat petani, dan permasalahan pertanian ini bukan diakibatkan adanya covid.
Di awal tahun 2019 saya dan temen-temen pernah melakukan audiensi bersama pemerintah yang kebetulan waktu itu pak sekda sendiri yang menerima kami di Gedung Linggarjati. Kami sudah menyampaikan semua keluhan petani dari mulai bibit, pupuk dan lahan produktif yang semakin terkikis kurang lebih 680 hektar pertahun oleh bangunan-bangunan gedung dan pertokoan.
Ini artinya sudah ada sinyal dari dulu supaya pertanian lebih diperhatikan dan mengusulkan agar supaya aturan LP2B di pakai di Kuningan. Dan pak sekdapun menanggapinya bahkan berjanji akan merealisasikanya. Ditambah lagi rambu-rambu yang waktu itu Kuningan peringkat kedua termiskin di Jawa Barat.
Sekali lagi saya tekankan covid 19, pengangguran dan sektor pertanian bukan penyebab kemiskinan,tapi ini akibat kebijakan pemerintah sendiri tidak prorakyat.
Alangkah lebih baiknya pemerintah jangan saling menyalahkan, tapi lebih kepada berusaha dan mencari solusi yang terbaik untuk memperbaiki perekonomian yang kini sedang dialami dan dirasakan oleh warga masyarakat Kabupaten Kuningan.
Yang pasti Kuningan mendapatkan peringkat miskin dalam 5 besar itu sebetulnya sudah terprediksi dari strukturisasi APBD. Di situ bisa kelihatan poin perpoin pos anggaran yang tercantum dalam APBD.
Maka dari itu saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa, yang penting kedepan khususnya legislatif jangan semudah itu mengesahkan RAPBD. Tolong dikaji ulang dan diperhatikan anggarannya. Setelah itu lakukan pengawasan karena itu sudah mutlak suatu kewajiban bagi legislator.
Dan bagi pemerintah tolong fokus kepada visi misi daerah yakni Kuningan MAJU agar apa yang sudah tertuang di dalam visi misi bisa membuahkan kesejahteraan bagi warga masyarakat Kabupaten Kuningan.***
Penulis: Atang SE (Mantan Aktivis)