Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Soal Hari Jadi: Tiap Taun 'Salah Pilih' Logo?

KUNINGAN (MASS) – Logo HUT 522 Kuningan selalu menimbulkan ketidakpuasan setiap tahunnya, dari keputusan juri yang dinilai banyak orang “salah pilih” pemenang hingga logo yang dibuat tim internal selama 10 menit saja yang lagi-lagi menuai kontra masyarakat.

Bagi saya, logo HUT 522 Kuningan tahun ini dibuat sangat asal-asal, baik secara teknis pembuatan, hingga hasil akhir, ditambah pengakuan dari pembuat logo yang menyatakan hanya butuh waktu 10 menit saja maka jelas opini saya tentang logo yang dibuat asal-asalan ini sangat valid rasanya.

Kota Kuningan dari jaman saya SMA hingga hari ini adalah salah satu kota yang selalu berkembang dari sisi gaya hidup dan kreatifitas. Dari jaman maraknya gelaran acara musik baik underground atau festival besar di tahun 2011 – 2014, tumbuh banyak brand-brand clothing lokal di tahun 2013 hingga hari ini, hingga beragam usaha kuliner kreatif yang beragam tersebar di setiap sudut kota hari ini.

Namun sayang, perkembangan kreatifitas dan kemajuan budaya ini tidak pernah sekalipun direpresentasikan oleh pemerintah dalam sisi “pengemasan kota” secara visual, salah satunya adalah logo HUT 522.

Dari mata saya masyarakat awam, harusnya pemerintah daerah lebih apresiatif terhadap perkembangan positif ini, mulai terbuka terhadap warganya terkhusus anak anak muda kota kuda. Bila pemerintahnya saja masih ragu, kapan kota ini bisa maju ?

Sesederhana memberikan kesempatan kepada warganya untuk berkarya, berlomba, membuat logo untuk kotanya dan dinilai oleh orang orang professional di bidangnya yang juga datang dari kota kuda tercinta.

Maka bila ini terjadi akan muncul sinergi antara pelaku industri kreatif dan pemerintah daerah yang nantinya akan menjadi industri dan membesar menjadi salah satu keunggulan baru, Kuningan Creative City mungkin terjadi.

Namun itu masih sangat jauh rasanya, bila melihat pemerintah daerah masih belum percaya. Mustahil mereka tidak melihat geliat ini. Mungkin ini hanya sebuah logo, tapi lebih besar dari itu ini adalah sebuah kepercayaan, kepercayaan pemerintah terhadap warganya.

Jangan biarkan band dan musisi usai karena kurang ruang berkarya, seniman-seniman yang pensiun karena tidak ada ruang pamer, brand clothing lokal yang tutup karena tidak difasilitasi, jangan ada lagi kedai kopi yang tutup karena tidak ada perhatian dari pemerintah, jangan biarkan geliat ini perlahan padam dan kuningan creative city hanya tercantum dalam visi.

Semoga pemerintah menganggap serius respon ini, karena ini adalah bukti kepedulian warganya atas masa depan industri kreatif di Kuningan. bila pemerintah masih acuh, kita sama-sama tahu kalau gelaran HUT Kuningan hanya ajang buang anggaran, bukan perayaan atas perjuangan dan perjalanan.

Yogi R. Arighi

(Alumni SMAN 2 Kuningan, Creative Director Uninga Studio)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Logo HUT 522 Kuningan selalu menimbulkan ketidakpuasan setiap tahunnya, dari keputusan juri yang dinilai banyak orang “salah pilih” pemenang hingga logo...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Mungkin sebagian masyarakat Kuningan mempertanyakan “untuk apa cuma logo tidak mesti diributkan”. Betul memang demikian, namun hari ini identitas visual menjadi...

Government

KUNINGAN (MASS) – Logo Hari Jadi Kuningan ke 522 yang dipersoalkan beberapa pihak, mendapat penyikapan dari Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE. Menurutnya, proses...

Advertisement
Exit mobile version