KUNINGAN (MASS) – Muhammad Faiz Nurahyan, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kuningan Jabodetabek, salah satu organisasi daerah yang berisi mahasiswa Kuningan di luar kota, turut menyoroti rangkaian gerakan dan posisioning mahasiswa soal gagal Bayar Bayar TA 2022.
Hal itu, diutarakannya setelah sepanjang isu bergulir, akhirnya ada satu aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kuningan Punya Ruang beraudiensi ke DPRD.
“Untuk isu sensitif seperti ini harusnya kita bersyukur masih ada teman-teman aktivis yang berani mempertanyakannya, meskipun saya lihat kemarin itu hanyalah sebuah dialog bukan berbentuk aksi yang dimana bisa saja teman-teman meramaikannya sebagaimana aksi aktivis mahasiswa pada umumnya,” terang Faiz beberapa waktu lalu.
Sejalan dengan ungkapannya, Faiz juga membeberkan bahwa anggota-anggotanya ada yang ikut berpartisipasi dalam gerakan aliansi mahasiswa tersebut.
“Ada teman-teman yang sekarang menjadi pengurus IPPMK ikut berpartisipasi juga dalam gerakan tersebut, bagaimanapun saya sebagai ketua akan mendukung penuh setiap gerakan yang bisa memberi warna di Kuningan tentunya untuk kebaikan bersama juga,” tambah Faiz.
Terkait apa yang telah dilakukan aliansi mahasiswa, Faiz memberikan komentar yang dianggapnya semua fenomena yang terjadi di Kuningan pasti ada sebabnya. Sebelum Pansus akhirnya terbentuk, Faiz menilai legislatif lambat dalam merespon masalah gagal bayar yang sudah terjadi.
Di akhir, Faiz mengaku sangat kecewa saat ada anggapan bahwa setiap gerakan mahasiswa selalu identik dengan ditumpangi atau orderan bahasa umumnya.
“Sangat kecewa tatkala masih saja ada anggapan apa yang dilakukan aktivis masih dianggap ditumpangi apalagi perkataan demikian. Padahal dari apa yang teman-teman saya sampaikan hanya menanyakan apa solusi dari perkawilan kita terhadap masalah demikian. Teman-teman tidak pernah menpertanyakan namanya mau pansus bahkan pansos juga silahkan, terlebih di setiap masa, teman-teman mahasiswa selalu menjadi harapan kita bersama, terkait fenomena-fenomena pelik yang terjadi, kalau bukan kita mahasiswa lantas siapa lagi,” tuturnya. (eki)