KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 70 siswa SMPN 1 Jalaksana terlibat sebagai penulis dalam buku antologi puisi berjudul “Bahasa yang Berbunga”. Buku antologi ini berisi kumpulan puisi bertema kebangsaan, persahabatan, lingkungan, serta nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh di tengah masyarakat Jalaksana.
Buku kolektif karya siswa tersebut, secara resmi diluncurkan pihak sekolah pada Selasa (11/11/2025) kemarin, berbarengan dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra yang mengusung tema “Bahasa sebagai Jembatan Budaya dan Cinta Tanah AIr”.
Saat launching, Kepala SMPN 1 Jalaksana Hj. Elin Linawati, M. M. Pd. menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat para siswa yang telah menuangkan gagasan, perasaan, dan imajinasinya melalui karya sastra. Ia juga menyampaikan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga cermin kepribadian dan jembatan yang menghubungkan berbagai budaya.
“Melalui karya sastra seperti puisi, anak-anak kita belajar menumbuhkan empati, menghargai keberagaman, dan memperkuat persatuan. Penyusunan antologi ini juga merupakan hasil dari program pembinaan literasi sekolah yang berkelanjutan”, ujarnya.
Lebih jauh Kepsek juga mengemukakan bahwa pihak sekolah ingin siswa tidak hanya melakukan aktivitas membaca dan menulis, tetapi juga berani berkarya dan membagikannya kepada masyarakat luas.
“Semoga buku Antologi Puisi‘Bahasa yang Berbunga’ yang digagas oleh para Guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Jalaksana ini menjadi inspirasi bagi anak-anak semua dan sekolah lain untuk menumbuhkan budaya literasi yang bermakna,” tuturnya.
Pada peluncuran buku ini turut dimeriahkan dengan pembacaan pantun (puisi Lama) puisi pilihan dari para penulis, musikalisasi puisi, dan dramatisasi Puisi oleh perwakilan siswa kelas delapan dan sembilan
Senada, Kepala Perpustakaan dan Fasilitator Literasi SMPN 1 Jalaksana, Sri Neneng mengatakan bahwa peluncuran buku ini sebagai tanda dimulainya gerakan literasi baru di lingkungan SMPN 1 Jalaksana.
“Bahasa Indonesia bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga jembatan yang menghubungkan berbagai budaya, memperkuat rasa kebangsaan, dan menumbuhkan semangat persatuan di kalangan generasi muda,” ujarnya. (eki)
