KUNINGAN (Mass) – Dalam rangka mewujudkan sekolah berbasis literasi, SMKN 1 Luragung membuat program kajian literasi terhadap siswa sekaligus menyongsong program pemerintah menuju Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif.
Demikian dikatakan panitia literasi SMKN 1 Luragung Ade Suhendra SPdI saat memberikan keterangan persnya kepada kuninganmass.com, Jumat (21/10). Bahkan, keterampilan siswa itu nantinya akan menumbuh-kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah.
“Pihak sekolah menyadari bahwa setiap siswa memiliki potensi tertentu untuk tumbuh dan berkembang meliputi potensi intelektual, budi pekerti, dan keterampilan. Misalnya seperti budi pekerti itu sudah terbentuk sejak dini di lingkungan keluarga, anak sudah dibekali dengan nilai-nilai karakter dan budi pekerti yang luhur,” ungkapnya.
Sedangkan di lingkungan sekolah pun kata Ade, potensi budi pekerti siswa perlu lebih ditumbuh-kembangkan dengan berbagai proses dan cara yang berlangsung di sekolah. Oleh sebab itu, program literasi akan berjalan efektif apabila tercipta suasana dan iklim pembelajaran yang mendukung.
“Iklim pembelajaran yang berlangsung di sekolah seyogyanya mendorong para siswa untuk membaca dan menulis. Optimasi program literasi terutama sekali bertumpu pada bagaimana setiap guru berusaha memodifikasi iklim belajar,” katanya.
Menurutnya, salah satu upaya modifikasi itu adalah memberi waktu sebanyak mungkin untuk siswa dapat membaca, kemudian menulis apa yang sudah dibaca para siswa. Paling tidak, siswa mampu mengkomunikasikan hasil membacanya sehingga berpengaruh pada kepribadian siswa.
“Selain penciptaan iklim belajar, optimasi program literasi juga tergantung pada faktor pendukung berupa sarana dan prasarana baca dan tulis. Faktor dimaksud diantaranya perpustakaan sekolah dan pustaka kelas yang memadai, kontribusi orangtua siswa dan faktor lainnya,” ujarnya
Sehingga masih menurut Ade, program literasi di sekolah diwujudkan dalam bentuk kegiatan membaca dan menulis yang mendorong tumbuhnya budi pekerti siswa. Kegiatan membaca buku literatur bernilai budi pekerti, memahami isi bacaan, menulis dan merangkum atau menceritakan kembali kesimpulan hasil bacaan siswa.
“Kegiatan ini, diharapkan akan dapat menggugah sikap dan kepribadian siswa,” pungkasnya. (andri)