KUNINGAN (MASS) – Calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan nomor urut 3, H Yanuar Prihatin – H Udin Kusnedi, menyinggung soal kebocoran keuangan daerah, terutama soal pendapatan dari sektor pajak dan retribusi.
Hal itu diutarakan Yanuar-Udin, dalam kegiatan Adu Gagasan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Tahun 2024 yang digelar Sabtu (9/11/2024) kemarin.
Dalam adu gagasan bertajuk “Strategi Pengembangan Potensi Daerah Untuk Mewujudkan Kabupaten Kuningan yang Sejahtera” itu, Yanuar Udin ditanya soal kondisi keuangan daerah.
Saat itulah Paslon nomor urut 3 itu menegaskan bahwa PAD (Pendapatan Asli Daerah) menjadi salah satu cara menaikan level kapasitas daerah.
“Pilihan terbaik bagaimana meningkatkan keunagan daerah dengan meningkatkan PAD,” tegas Yanuar.
Keduanya mengamini bahwa keungan daerah, terutama PAD, berasal dari potensi lokal yang sumbernya dari 3 unsur yakni pajak daerah, retribusi dan kekayaaan yang dipisahkan.
“Pajak daerah yang perlu kita dalami ulang adalah potensi maksimalnya setingkat apa,” tuturnya.
Saat itulah ia menyinggung soal potensi kebocoran-kebocoran pajak dan perlunya efesiensi. Tidak hanya pajak, efesiensi itu yang harus dilakukan di sektor retribusi. Ia berjanji akan menata kembali sumber-sumber pajak dan retribusi.
“Retribusi daerah akan sangat tergantung tingkat layanan atau pemanfaatan fasilitas yang Pemda punya, semakin banyak digunakan publik semakin tinggi (potensi PAD),” kata Yanuar sembari menyinggung pasar, parkir dan lainnya sebagai sumber retribusi.
Terakhir, Yanuar-Udin menyinggung cara meningkatkan PAD dengan memaksimalkan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), sehingga bisa melahirkan terobosan untuk meningkatkan profit keuntungan usaha yang lebih maju dan berkembang.
“PDAU (Perumda Aneka Usaha) misalnya, ini belum begitu ini belum maksimal dalam rangka membantu PAD. PDAU kedepan harus mengalami reformasi, reorientasi dan penetapan goal dan target yang baru,” tuturnya.
PDAU, lanjut Yanuar, jika dimaksimalkan punya potensi besar untuk mendatangkan keuntungan atau transaksi perdagangan, baik sektor retail perkebunan pertanian bahkan di sektor lain termasuk pariwisata.
“Artinya PAD hanya meningkat jika ekonomi bergerak, jika tata kelola menjadi baik, jika seluruh proses ekonomi naik ke permukaan. Semakin ekonomi bergerak maka disana PAD akan lebih baik, kecuali jika ada kebocoran,” tegasnya di akhir. (eki)