KUNINGAN (MASS) – Sebagai upaya mempererat silaturahmi sekaligus mengenalkan olahraga catur kepada masyarakat, turnamen catur digelar di Kedai Kembar pada Minggu (26/1/2025). Kegiatan itu juga bertujuan memotivasi para pemain catur di Kabupaten Kuningan untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Turnamen yang menggunakan sistem swiss dengan tujuh babak ini diikuti oleh 37 peserta dari berbagai kalangan. Ketua II Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kuningan, Edi Yusuf Komarudin, mengungkapkan bahwa turnamen ini menjadi ajang penting untuk memantau potensi bibit unggul di daerah tersebut.
“Masih banyak pemain catur di Kuningan yang belum terpantau oleh Percasi. Kami berharap melalui turnamen ini, semakin banyak talenta yang dapat ditemukan dan dibina untuk prestasi lebih tinggi,” ujarnya.
Edi juga menyampaikan, turnamen tersebut merupakan bagian dari program awal pengurus baru Percasi Kuningan yang dibentuk melalui musyawarah cabang (muscab) namun belum dilantik secara resmi. Pelantikan pengurus baru dijadwalkan setelah pelantikan bupati terpilih.
“Setelah pelantikan, kami akan fokus mencari bibit-bibit baru yang berpotensi untuk Porda Kuningan,” lanjutnya.
Menurut Edi, Kuningan memiliki potensi besar dalam olahraga catur. Dengan adanya pengurus baru, ia optimis potensi tersebut dapat dimaksimalkan. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari birokrasi, terutama dalam hal pendanaan.
“Catur bukan hanya soal bakat, tetapi memerlukan proses belajar yang sistematis. Ada yang belajar otodidak, namun jika tanpa teknik yang benar, akan sulit berkembang. Selain itu, Percasi membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan olahraga catur di Kuningan,” ungkapnya.
Ketua Percasi Kuningan, Toni Kusumanto turut menambahkan, pengurus baru telah menyusun berbagai program strategis, termasuk pembinaan atlet muda. Salah satu program unggulan yang dirancang adalah memperkenalkan catur di sekolah-sekolah.
“Kami ingin mengubah perspektif masyarakat, menjadikan catur bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga ajang prestasi. Harapannya, ke depan muncul atlet-atlet catur berbakat dari kalangan anak-anak,” tambahnya.
Selain membina atlet, Percasi Kuningan berencana menciptakan sistem kontrak bagi para atlet berbakat. Jika ada daerah lain yang membutuhkan pemain, pihaknya siap mengirimkan mereka dengan kontrak yang telah disepakati.
Ia juga menyebut bahwa olahraga catur memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
“Jika sudah memiliki nama, seorang atlet catur dapat membuka peluang karir dan penghasilan yang baik,” ujarnya.
Turnamen tersebut sekaligus menjadi momentum untuk mengajak generasi muda fokus pada kegiatan yang bermanfaat. Sementara, pelantikan pengurus baru Percasi Kuningan direncanakan berlangsung pada Februari atau Maret 2025.
Setelah itu, pengurus akan menggelar berbagai kegiatan, termasuk turnamen regional yang melibatkan wilayah tiga. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan eksistensi dan prestasi catur di Kuningan.
“Kami berharap catur dapat menjadi permainan yang menyenangkan sekaligus produktif. Ini juga dapat menjadi alternatif dari aktivitas yang kurang bermanfaat, seperti kecanduan gadget,” tutupnya. (ddn/mgg)