KUNINGAN (MASS) – Rupanya penyelenggaraan Pameran Pembangunan tidak dianggarkan oleh APBD. Tak heran jika instansi-instansi dan lembaga harus mengeluarkan dana untuk sewa tempat. Per satu standnya seharga Rp9 juta.
“Kita sih cuma satu stand ukuran 3×3 meter kalau gak salah. Harganya Rp9 juta. Kalau ngambil ukuran lebih besar ya berarti tinggal dikalikan saja,” ungkap salah seorang penempat stan yang enggan disebutkan namanya.
Ini dibenarkan oleh petugas stand yang mengambil ukuran lebih luas. Pihaknya mengeluarkan Rp27 juta untuk stand pameran tersebut. Itu karena ukurannya 3 kali lipat.
Ketika dikonfirmasikan, Asda I Setda, H Maman Hermansyah MSi selaku ketua PHBN membenarkan. Tiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah) menganggarkan Rp9 juta untuk stand beserta perlengkapannya, termasuk AC.
“Karena untuk pameran ini tidak dianggarkan oleh APBD. Maka dari itu, karena kita gak sanggup, kita kerjasama dengan pengusaha untuk EO,” terang Maman.
Dari 4 perusahaan yang ikut kontes (tender), imbuhnya, dimenangkan oleh perusahaan dari Jakarta yaitu PT Esa Laras Fady Internasional. Menurut Maman, perusahaan tersebut sama dengan EO pameran tahun kemarin.
“Kedepannya pak bupati ingin, kalau PDAU (Perusahaan Daerah Aneka Usaha) sudah mantap, diserahkan kepada PDAU. Kalau sekarang, mau swakelola oleh PNS juga gak mampu, ya dikerjasamakan dengan pengusaha,” jelasnya. (deden)
