KUNINGAN (MASS) – Pasca bergulirnya isu moratorium bisnis wisata di kawasan Palutungan, Kadisporapar Kabupaten Kuningan Drs H Toto Toharudin M Pd angkat bicara.
Dalam Podcast Kuninganmass yang disiarkan melalui Youtube, adanya usulan moratorium itu, kata Toto tidak dalam ranahnya setuju atau tidak. Hanya saja, jika tujuannya reevaluasi (evaluasi komprehensif) untuk penataan kembali, Toto bilang kenapa tidak.
“Bersyukur ketika dewan mentreatment ke wisata. Sekarang ada kepedulian luar biasa. Ini karena beliau-beliau memahami, wisata sektor strategis,” sebutnya baru-baru ini.
Ia mengaku, saat pertama dilantik, dirinya merasa punya tanggung jawab agar wisata di Kuningan, kedepan bisa diandalkan untuk mendongkrak ekonomi.
“Berikhtiar menciptakan lapangan pekerjaan, tapi di sisi lain meningkatkan indeks kebahagiaan, selain PAD,” ungkapnya.
Tahun lalu, kata Toto, pihaknya ditarget menggenjot wisatawan ke Kuningan di angka 950ribu wisatawan. Dan ternyata, yang terlaporkan sampai 3,8juta pengunjung datang ke Kuningan.
“Paling tidak, ada geliat yang cukup menjanjikan, masyarakat mulai melihat Kuningan (sebagai tujuan wisata),” ungkapnya.
Keberadaan Kuningan sebagai tujuan wisata, juga berhubungan dengan Perpres Rebbana dan akan resmi beroperasinya Bandara Kertajati – Majalengka. Kuningan, dianggap harus mengambil peran penting dalam mendongkrak PAD dari sektor wisata.
Soal keinginan mendorong PAD dari daya tarik wisata, Toto mengaku kedepan ingin ada portal sebelum masuk ke kawasan wisata (misal Palutungan jadi kawasan wisata Kuningan).
Dengan begitu, Pemda tidak hanya menonton. Tapi punya peranan dan punya ceruk retribusi yang bisa mendongkrak PAD. Hal seperti itu, kata Toto, sudah diterapkan di berbagai tempat seperti Dieng, Baturaden, dan Gucci.
“(Nantinya) Ada retribusi langsung,” ucapnya sembari mengatakan, selama ini PAD wisata sangat terbatas misal dari pajak restoran.
Selain itu, lanjut Toto, dengan adanya portal itu juga jadi checking berapa kumlah total pengunjung ke Kuningan. Jika zona wisatanya sudah jelas, portal itu bisa dipasang misal di depan Palutungan, depan zona Pasawahan dll.
“Prediksi tahun ini meningkat (kunjungan wisata) kwartal 1, sejumlah objek wisata padat dikunjungi pengunjung. Hanya tinggal menarik PAD nya,” terangnya.
Toto mengatakan, selama ini PAD wisata baru menyentuk sekitar 5% dari total PAD. Ia mengaku harus terus mencari pola bagaimana setidaknya 10%. Dan ia yakin, usulan moratorium yang sampaikan legislative itu memacu untuk eksekutif berbenah.
“Gagasan bung deki, urgensinya bagaimana tata kelola ini tidak merusak lingkungan. Satu sisi ingin sebanyak-banyaknya investor dan wisatawan masuk Kuningan. Tapi diingatkan tata kelola RT RW nya harus jelas,” jelasnya.
Atas dasar itulah, ia sangat berharap ada Perda RT RW jelas. Nantinya, mengatur kawasan mana yang jadi kawasan wisata. Dengan begitu, misal Palutungan jadi Kawasan Wisata, posisinya akan lain.
Tentu, (meski dengan kawasan wisata) dengan batasan-batasan tertentu. Misal pembangunannya tidak boleh menganggu lingkungan. Jangan sampai nanti menganggu sumber mata air.
“Saya melihat ada beberapa bangunan menerapkan agrowisata, fungsi lahanya tetap ada, wisatanya jalan,” kata Toto sembari mencontohkan.
Ia mengaku pihaknya mendorong Perda Pariwisata. Nanti, misalnya sepakat Palutungan jadi kawasan wisata, maka akan ada kepastian hukum semisal untuk investor.
“(Moratoritum?) Tidak dalam kapasitas setiju tidak setuju, kalo untuk melakukan evaluasi komprehensif, kenapa tidak?” ujarnya sembari menegaskan, dengan evaluasi lengkap bisa dilihat membahayak tidak, serta untung ruginya. (eki)
KUNINGAN (MASS) – Sempat bikin geger dan identitasnya samar, belakangan diketahui laki-laki yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, mengambang di Waduk Darma, Senin (2/6/2025)...
KUNINGAN (MASS) – Penemuan janin di wilayah Desa Cipondok, Kecamatan Kadudege, kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, janin tersebut diperkirakan...
KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan U Kusmana S Sos M Si menyebut pertemuan dengan organisasi mahassiswa PMII pada audiensi Senin (2/6/2025)...
KUNINGAN (MASS) – Warga Desa Cipondok, Kecamatan Kadugede, digegerkan dengan penemuan jabang bayi yang terbawa arus aliran irigasi pada Senin (2/6/2025) sore. Peristiwa tersebut...
KUNINGAN (MASS) – Status Kabupaten Kuningan sebagai daerah konservasi alam kembali menjadi sorotan, menyusul maraknya bencana alam seperti longsor yang terjadi di berbagai wilayah....
KUNINGAN (MASS) – Pendidikan karakter bela negara yang digelar di BKPSDM Kabupaten Kuningan telah selesai pada Minggu (1/6/2025). Acara penutupan berlangsung penuh haru dan...
KUNINGAN (MASS) – Pendidikan karakter yang berlangsung selama 14 hari di BKPSDM Kabupaten Kuningan telah selesai, Minggu (1/6/2025). Dandim Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji...
KUNINGAN (MASS) – Seorang laki-laki ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, mengambang di Waduk Darma Desa Jagara Kecamatan Darma, Senin (2/6/2025) sore ini. Sempat bikin...
KUNINGAN (MASS) – Berawal dari kegemarannya membaca novel, pada tahun 2020 Naufal Adhansyach mulai mencoba menulis karya fiksi. Kurang lebih hanya dalam waktu satu...
KUNINGAN (MASS) – Program 100 hari kerja kepala daerah pada dasarnya adalah ruang simbolik, bukan kewajiban normatif. Ia menjadi ajang ekspektasi dan impresi, bukan...
KUNINGAN (MASS) – Selama era kepresidenan Soekarno (1945-1967) dan Soeharto (1967-1998), publik tidak mengenal istilah program “100 Hari Kerja”. Istilah tersebut baru dikenal saat...
KUNINGAN (MASS) – Gabungan sejumlah organisasi masyarakat di Kabupaten Kuningan, nampak mendatangi gedung DPRD pada Senin (2/6/2025) siang. Sejumlah masalah dibeberkan oleh ormas-ormas tersebut...
KUNINGAN (MASS) – Seratus hari pertama dalam pemerintahan baru selalu menjadi titik penting. Bukan karena segalanya harus selesai dalam waktu singkat, melainkan karena periode...
KUNINGAN (MASS) – Akademisi Kuningan Prof Suwari Akhmaddhian turut angkat bicara soal longsor yang terjadi di kawasan wisata kawasan Palutungan. Ia menekankan, investasi dan...
KUNINGAN (MASS) – Plt. Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, Beni Prihayanto SSos MSi, memaparkan capaian sebagaian program 100 hari kerja Dirahmati (Bupati Dian Rahmat...
KUNINGAN (MASS) – Program Sekolah Rakyat rencananya akan segera direalisasikan di Kabupaten Kuningan. Sekolah rakyat merupakan program pengentasan kemiskinan dan pemberian hak pendidikan yang...
KUNINGAN (MASS) – Para penyandang disabilitas, lanjut usia dan ODHA diberi bantuan kebutuhan dasar dari Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung melalui program bantuan ATENSI...
KUNINGAN (MASS) – Mau berangkat haji motor milik Deit Ilman Munawar, warga Desa Manggari, Kecamatan Lebakwangi – Kuningan diembat maling pada Selasa pagi (27/5/2025)...
KUNINGAN (MASS) – Di balik dampak buruknya, kotoran hewan (kohe) sapi sejatinya menyimpan potensi besar jika diolah secara tepat. Dosen Peternakan Universitas Muhammadiyah Kuningan...
KUNINGAN MASS – Kotoran hewan (kohe) sapi baru-baru ini menjadi perbincangan warga Kuningan. Limbah tersebut juga dikaitkan-kaitkan dengan pencemaran lingkungan, yang mencemari sumber air...
KUNINGAN (MASS) – Curanmor kembali terrjadi, masyarakat Kuningan harus selalu waspada karena para pelaku sudah mulai berkeliaran lagi. Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi di...
KUNINGAN (MASS) – Bagi sebagian orang, ilmu fisika mungkin bukanlah hal yang menyenangkan. Tapi berbeda bagi Salsabila Husna perempuan asal Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu....
KUNINGAN (MASS) – Motor misterius yang ditemukan warga di bekas galian Desa Cipancur, Kecamatan Kalimanggis, Jum’at (30/5/2025) pagi, ternyata pemiliknya bersasal dari Cihideunghilir. Motor...
KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan H Uus Yusuf SE atau yang lebih akrab disapa Bebeb Jius, dianggap inkonsisten -atau plin plan- oleh...