Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

Setelah 25 Hari Dirawat, Slamet Ramadhan Akhirnya Dilepas ke Alam Bebas

KUNINGAN (MASS)- Pejuangan keras untuk melepasliarkan macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) kehabitnya asli akhir tercapai. Setelah pada Selasa sore macan yang diberinama Slamet Ramadhan itu di rilis ke alam bebas tepatnya di  site Leuweung Saeutik Blok Gunung Dulang Taman Nasional Gunung Ciremai.

Untuk melepaskan macan jantan ini diperlukaan waktu sekitar 25 hari untuk perawatan. Setelah masa perawatan  dan pemantauan perkembangan oleh BBKSDA Jawa Barat, Tim Medis Kebun Binatang Bandung menyatakan hahwa Macan Tutul Jawa siap untuk dikembalikan ke habitatnya.

Pada hari Minggu Slamet dibawa dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Sukabumi. Sebelumnya sempat dititipkan di Kebun Binatang dan hari ini ia bebas ke habibt aslinya.

Kepala Balai TN Gunung Ciremai Kuswandono, menerangkan bahwa site Leuweung Saeutik Blok Gunung Dulang, Seksi Pengelolaan TN Wilayah I Kuningan, TN Gunung Ciremai sebagai lokasi pelepasliaran telah dinyatakan kompeten dan cocok untuk habitat baru macan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Monitoring pasca pelepasliaran akan dilakukan sampai dengan bulan Oktober 2019 melalui pengamatan pergerakan satwa yang telah dipasangi GPS Colar,”ujarnya.

Sekedar informasi  macan tutul Jawa  merupakan salah satu dari sembilan anak jenis (sub species) macan tutul yang hidup di dunia. Sesuai dengan namanya, di Indonesia macan tutul Jawa hanya hidup di pulau Jawa dan beberapa pulau di sekitarnya yaitu Pulau Kangean dan Pulau Nusakambangan.

Macan tutul Jawa memiliki keunikan tersendiri dengan anak jenis macan tutul lainnya yaitu memiliki variasi warna tubuh hitam yang dikenal dengan macan kumbang. Di Indonesia, macan tutul Jawa termasuk satwa dilindungi (UU No.5 tahun 1990 dan PP. No.7 tahun 1999).

Termasuk dalam redlist IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dengan kategori critically endangered (ario et al., 2008) dan termasuk dalam Appendix I cites (convention on international trade in endangered species of wild fauna and flora) (Soehartono and Mardiastuti, 2002).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Beberapa kawasan hutan di Jawa diketahui merupakan habitat macan tutul jawa, yang penyebarannya merata dari jawa bagian barat hingga bagian timur. Namun beberapa habitat satwa ini telah mengalami kerusakan dan terpisah-pisah satu sama lain (terfragmentasi) khususnya di wilayah jawa bagian tengah.

Di jawa bagian barat macan tutul jawa juga telah diketahui di beberapa kawasan taman nasional seperti TN Ujung Kulon, TN Gunung Gede Pangrango, dan TN Gunung Halimun Salak. Adapun  untuk ukuran tubuh  macan tutul betina panjang 185 cm, bobot 39 Kg. Sedangkan janten panjang 215 cm dan bobot 52 Kg.

Untuk jenis makanan macan adalah babi hutan, kancil, landak,  monyet ekor panjang.  Makanan ini di gunung Ciremai sangat melimpah. Untuk daya jelajah macan bisa mencapai 1-7 Km2 dan areal pemburuan pakan 1 Km2.

Macan tutul memilki warna mantel kuning pucat hingga warna emas gelap, kepala, kaki bagian bawah, dan bagian perut berbintik hitam pekat. Lalu, Warna mantel dan pola tutul cenderung lebih panjang dan lebih tebal dari pada bulu macan tutul dewasa.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Keunikan dari macan adalah bisa berkamuflase, memanjat, berenang, soliter, nokturnal tapi terkadang terlihat di siang hari. Sedangkan ancaman untuk hewan ini perburuan dan perdagangan satwa liar.

Sekedar informasi daari laman IG TNGC macan tutul Jawa merupakan raja rimba gunung Ciremai selepas harimau Jawa dinyatakan punah di medio tahun 1980-an.
.
Macan ini sangatlah penting di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Karena posisinya sebagai pemangsa puncak dalam ekosistem gunung Ciremai.
.
Hilangnya jenis ini tentu akan berpengaruh terhadap mangsanya. Kemudian satwa mangsa akan membludak jumlahnya. Dan pada akhirnya satwa mangsa itu juga akan mempertinggi konflik dengan manusia. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sepanjang tahun 2023 kemarin, kebakaran lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mencapai 177 hektare. Hal itu diungkap Kepala Balai...

Headline

KUNINGAN (MASS) – PWNU Jawa Barat bersama sejumlah banom NU, mendesak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) untuk menindak aksi penyadapan getah pinus secara...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pasca dinyatakan tidak ada lagi titik api pada Minggu (27/8/2023) lalu sekitar pukul 17.00 WIB, pada hari berikutnya, Senin (28/8/2023) kemarin...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kebakaran yang melanda lahan di kawasan Gunung Ciremai, terus meluas sejak Jumat (25/8/2023) lalu. Area terbakarnya, bahkan meluas pada hari berikutnya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mengalami kebakaran hari ini, Jumat (25/8/2023). Lokasinya, mulai dari Blok Batu Kuda wilayah Desa...

Government

KUNINGAN (MASS) – Seorang aktivis pecinta alam, Maman Mejique, dari AKAR (Aktivitas Anak Rimba) berbicara mengenai nasib daerah Palutungan kedepannya pada Podcast Kuninganmass, Senin...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pasca ribut-ribut dengan paguyuban KTH (Kelompok Hutan Tani), Balai TNGC dipanggil untuk menghadiri undangan Sekda, Kamis (6/4/2023) kemarin. Pertemuan itu, dikakukan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kawasan Gunung Ciremai, akan memiliki penghuni baru. Ada sebanyak 7 satwa baru mulai dari Landak Jawa (Hysterix javanica) 1 ekor, Kukang...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pada Minggu (25/9/2022) kemarin, kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai kembali mengalami kebakaran. Yang terbakar, adalah Blok Cileutik, Blok Manguntapa, Blok Jalan...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Nampaknya setelah satu bulan lalu dilepasliarkan pada 5 Maret 2022 kemarin, Macan Tutur Jawa Betina yang dinamai Rasi, mulai percaya diri...

Government

KUNINGAN (MASS) – Mantan ketua pansus DPRD Kuningan perihal Evaluasi Taman Nasional Gunung Ciremai, Dede Sembada mempertanyakan tindaklanjut dari rekomendasi yang telah dikeluarkannya dulu....

Government

KUNINGAN (MASS)- Momen peringatan Hari Lahir Pancasila terasa istimewa bagi Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Pasalnya, tim monitoring menemukan lahirnya seekor elang jawa...

Government

KUNINGAM (MASS) – Babinsa Desa Parung Koramil 1502/Kadugede, Sertu Much Jamaludin bersama petugas gabungan melaksanakan patroli pengamanan di wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC),...

Government

KUNINGAN (MASS) – Bicara soal Tahura dan TNGC, Julkarnaen salah satu anggota DPRD Kabupaten Kuningan, hanya tersenyum sembari menyebut tidak tahu. Jul yang sejak...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Setelah Rabu terjadi kebakaran, musibah yang  sama kembali terjadi  Jumat (11/9/2020) pada pukul 17.30 WIB di blok Pajaten, Desa Padabeunghar Kecamatan...

Government

Wujudkan Ciremai Zero Fire 2020, Bersihkan  Jalur Sekat Bakar KUNINGAN (MASS) – Gerakan untuk mewujudkan Ciremai Zero Fire 2020 terus digalakan oleh berbagai pihak...

Government

KUNINGAN (MASS) – Alangkah eloknya jika Lembaga Legislatif (DPRD) ketika hendak menyikapi suatu permasalahan yang berkembang dalam masyarakat dengan ditindaklanjuti pembentukan  Pansus, didasarkan pada...

Government

KUNINGAN (MASS) – Guna mewaspadai Virus Corona, DPRD Kuningan akan membatasi kegiatan-kegiatan kedewanan, termasuk Pansus Evaluasi TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). Pansus tersebut hanya...

Government

KUNINGAN (MASS) – Evaluasi TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) lewat pembentukan Pansus (Panitia Khusus) di DPRD, hendaknya tidak disikapi secara apriori. Sebab siapapun dan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Ketidakhadiran Dede Sembada pada forum diskusi yang diselenggarakan Sarukun, Sabtu (7/3/2020), mendapat tanggapan. Salah satu kalimat yang disampaikan ketua Fraksi PDIP...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dibentuknya Pansus terkait rencana penurunan status Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menjadi Taman Hutan Rakyat (Tahura), menjadi isu panas ditengah masyarakat...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Bila membahas tentang peralihan status gunung ciremai yang awalnya Taman Nasional akan berubah menjadi Taman Hutan Raya sedikit banyaknya menyedot banyak...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Hasil Kunjungan Dalam Daerah (KDD) yang dilakukan Komisi 1 DPRD, masyarakat kaki Gunung Ciremai merasa belum menerima manfaat dari keberadaan Taman...

Government

KUNINGAN (MASS) – Seiring dengan tenggelamnya isu pinjaman Rp1 miliar dan retaknya bangunan SD relokasi Desa Kawungsari Cibeureum, kini justru menghangat isu penurunan status...

Government

KUNINGAN (MASS)- Banyak pendaki yang bertanya kepada pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai , kapan jalur pendakian dibuka? Pertanyaan itu wajar karena memang  sejak...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Menyikapi besarnya potensi pariwisata di Kabupaten Kuningan, pemerintah daerah diminta untuk melakukan “pemutihan” terhadap pengelola objek wisata. Termasuk objek wisata yang...

Government

KUNINGAN (MASS) – Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar MSi merasa kecewa dengan tidak hadir pihak Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan Perhutani pada...

Advertisement
Exit mobile version