KUNINGAN (MASS)- Pertandingan seru terjadi Sabtu (20/2/2021) sore di lapangan Langgeng Kamulyan Desa Lengkong Kecamatan Garawangi, dimana Club80’s versus Turangga Sakti 97/98.
Kedua tim pada laga sore itu menurunkan skuad terbaiknya pada laga yang bertajuk persahabatan saguru saelmu tersebut.
Kedua tim tersebut memang diisi oleh pemain yang sudah tidak muda lagi dari segi usia. Tetapi hal itu tidak tercermin bila dilhat dari skill maupun taktik yang disuguhkan di pertandingan sore itu.
Tim Turangga Sakti 97/98 merupakan klub yang sejatinya adalah lulus SSB dengan nama yang sama dan menimba ilmu di SSB Turangga Sakti Kuningan angkatan 97/98.
Sehingga sudah tidak diragukan lagi skill dan kemampuan serta pengalaman mereka dipersepakbolaan Kuningan, sebut saja Yusuf Bachtiar (Ejenk), Toni ‘otong’ Somantri, Maman ‘kate’ Dll.
Sedangkan club80’s sendiri merupakan klub sepakbola dari Kuningan yang berisikan pemain yang sudah tidak muda lagi, tetapi mereka memiliki jam terbang yang sudah tidak diragukan lagi di kancah persepakbolaan Kuningan dan sekitarnya.
Dan juga banyak pemain club80’s yang juga alumni Turangga Sakti seangkatan 97/98 seperti dua kiper tangguh Yudhi Agan dan Asep FRD dan beberapa pemain lainnya, sehingga tajuk saguru saelmu memang benarlah adanya.
Lanjut ke pertandingan babak pertama, kedua tim langsung melancarkan serangannya ke jantung pertahanan lawan masing-masing.
Serangan bertubi-tubi silih berganti dengan taktik dan teknik serta skill individu dari kedua tim yang begitu mempesona, sehingga ratusan pasang mata yang menonton pertandingan sore hari tersebut merasa terhibur dengan penampilan apik kedua kesebelasan.
Tercatat di menit ke ’15, tendangan keras Didin Sammy dari club80’s membentur tiang gawang yang sepintas memantul kedalam garis gawang.
Namun wasit berpandangan lain, sehingga gol urung tercipta. Kemudian di menit ’21 dan ’25 penyerang sayap lincah club80’s M Saeful Anwar gagal menyarangkan gol.
Walaupun ia sudah berhasil melewati barisan pertahanan Turangga Sakti 97/98 yang digalang oleh Toni ‘otong’ Somantri dkk, namun tendangannya tipis menyamping disisi gawang lawan.
Lagi-lagi M Saeful Anwar gagal mencetak gol di menit ke ’35 walaupun sudah berhadapan dengan kiper Turangga Sakti 97/98. Tendangan chips nya tipis di atas mistar.
Memang sore itu seperti bukan harinya bagi M Saeful Anwar, tercatat di babak pertama empat peluang bersih yang seharusnya menjadi gol, tidak satupun yang berhasil masuk ke jala gawang Turangga Sakti 97/98.
Terus tertekan, Turangga Sakti 97/98 tidak mau kalah, Pada menit ahir babak pertama penyerang Turangga sakti Fauzi Slamet yang sepintas mirip Aldebaran (mas AL ha.. ha) di sinetron ikatan Cinta yang sekarang sedang booming di layar kaca,
Menyia-nyiakan peluang emas di depan gawang club80’s dengan sontekan pelannya, tetapi belum berhasil menembus jala gawang club80’s yang dijaga kiper kawakan Asep FRD.
Tetapi ia menebus kesalahannya tidak lama kemudian di injury time babak pertama dengan memberikan asist cantik kepada Haji Opik menit 45+2, sehingga merubah kedudukan menjadi 1 – 0 untuk keunggulan Turangga sakti 97/98.
Ia memberikan umpan manja kepada Haji Opik yang diteruskan dengan tendangan jarak jauh yg indah dari haji Opik yang menembus pojok kanan atas gawang club80’s.
Tidak lama Setelah gol tersebut wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan babak pertama.
Pertandingan dilanjutkan ke babak kedua, manager club80’s Yudhi Agan terlihat mengganti beberapa pemainnya yang terlihat kelelahan dibabak pertama akibat tensi pertandingan cepat yang lumayan menguras tenaga.
Terlihat Unang Bewox dan Didi Qudyl tidak bisa melanjutkan pertandingan walaupun bermain apik di babak pertama, dan striker M Reubech ditarik keluar.
Yudhi Agan memasukkan Esha Ferdian, M. Zein, Fani , dan Uchida, serta Nana, untuk mendulang gol di babak kedua.
Tensi pertandingan semakin menarik, penonton yang hadir dibuat terhenyak oleh serangan bertubi-tubi dari club80’s, sehingga banyak pelanggaran dari Turangga Sakti 97/98 kepada pemain club80’s.
Terlihat kapten sekaligus motor serangan Yaya Kurniawan (kukuy), dilanggar keras oleh haji Opik, dan gelandang petarung Syukurahman terlihat beberapa kali dilanggar oleh pemain Turangga Sakti 97/98.
Puncaknya di menit ke ’70, pemain Turangga Sakti 97/98 De Arra terlihat menyentuh bola dengan tangannya setelah M Zein Ramdhani mengirimkan umpan silang ke jantung pertahanan Turangga Sakti 97/98.
Tak ayal wasit yang sore itu dipimpin oleh Diding Ading tidak ragu meniup peluit tanda handsball dan menunjuk titik putih, penalti untuk club80’s.
Tendangan penalti diambil oleh M. Saeful Anwar, dengan tendangan terukurnya ke pojok kanan bawah, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Pertandingan semakin menarik di sisa 10 menit terakhir, serangan silih berganti dari segala arah dari kedua tim untuk mencetak gol tambahan, namun pemain belakang club80’s Diding Predator dan Pepeng berhasil menjadi tembok yang sulit ditembus oleh penyerang dari Turangga Sakti 97/98.
Begitupun sebaliknya haji Opik dkk menjadi benteng tangguh di pertahanan Turangga Sakti 97/98.
Pada menit ke ’88 M. Zein Ramdhani berhasil merangsek ke jantung pertahanan Turangga Sakti 97/98 hingga berhadapan dengan kiper.
Namun sontekan pelannya melenceng tipis kesisi kiri gawang lawan, sehingga urung menjadi gol.
Pada menit ke ’89 M. Zein Ramdhani terlihat sedikit mengalami cedera, dan Yudhi Agan masuk menggantikannya di sisi kanan penyerangan.
Selain piawai sebagai kiper, ternyata manager club80’s yang punya senyum manis tersebut tidak kalah hebatnya ditempatkan di sayap kanan penyerangan, terbukti dengan sprint cepatnya dan umpan crossing yang akurat ke jantung pertahanan lawan.
Hingga menit ke ’90 ditambah ‘3 menit masa injury time, skor tidak berubah sama kuat 1-1 untuk kedua tim hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan persahabatan sore itu.
Seusai pertandingan Yudhi Agan dan Toni ‘otong’ Somantri selaku player manager merangkap kapten kesebelasan Turangga sakti 97/98, mengaku pertandingan sore itu merupakan pertandingan yang sulit sekaligus menghibur.
Selain dikarenakan sudah tau luar dalam baik skill individu dan kemampuan masing-masing personel tim, sehingga skor Ahir menjadi hal yang adil untuk kedua tim.
Catatan hasil imbang sore itu memutus kemenangan beruntun kedua tim, setelah di 4 laga sebelumnya selalu memperoleh kemenangan di setiap laganya.
“Ya pertandingan sore ini seru sekali dari awal hingga akhir laga, skor ini cukup adil kami rasa,” ujar Yudi kepada wartawan kuninganmass Agus Mustawan yang merupakan alumni Turangga Sakti.
Ia seangkatan dengan Toni ‘otong’Somantri dkk, yang turut hadir menyaksikan laga seru sore itu. Agus mengaku sudah gantung kolor (eh sepatu).
Dikatakan, selain temu kangen dengan kawan seperjuangan, pertandingan persahabatan ini juga sebagai ajang unjuk sisa skill pemain tua. Semua pernah berjaya dijamannya. (agus)