KUNINGAN (MASS) – Timses pasangan calon ternyata memiliki keyakinan yang sama bahwa paslon dukungannya menang pada hari pencoblosan besok. Salah satunya timses paslon nomor 1, dr Toto Taufikurohman Kosim-Yosa Octora Santono, menegaskan kemenangan sudah didepan mata.
“Optimisme PKB dalam memenangkan pilkada ini bukan hanya secara lahiriyah tapi juga atas dasar isyaroh batiniyah. Insya Allah dengan berbagai indicator lahiriyah yang telah kita kaji, paslon Sentosa menang,” tandas Ketua DPC PKB Kuningan, H Ujang Kosasih kala diwawancara kuninganmass.com Selasa ((26/6/2018).
Indikator lahiriyah ini, menurut Ujang, antara lain dilihat dari bagaimana soliditas dari seluruh partai koalisi yang massif melakukan konsolidasi ke bawah. PKB, PKS, PPP, Demokrat, ditambah Hanura dan Berkarya begitu massif melakukan pergerakan.
“Bukan hanya parpol koalisi ummat, relawan Sentosa pun solid dan massif bergerak dan memberikan dukungan dan penguatan terhadap kemenangan Sentosa. Antara relawan satu dengan yang lain di Sentosa, saling menguatkan dan saling bersinergi,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, imbuh Ujang, mendekati masa tenang tidak sedikit dari warga yang berbondong-bondong bersilaturahim ke rumah calon. Mereka memperlihatkan antusiasme tinggi agar Kuningan kedepan dipimpin oleh dr Toto dan Yosa.
“Melihat berbagai indicator lahiriyah tersebut, ditambah indicator batiniyah, insya Allah Sentosa menang,” tegas Ujang.
Disinggung hasil survey terbaru, Ujang enggan menyebutkan angka persentase. Namun diakuinya hasil survey tersebut memberikan persentase signifikan terhadap paslon Sentosa.
“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kami tak mau sebutkan angkanya. Itu bagian dari strategi kita untuk semakin menyolidkan kekuatan kita,” ucap dia.
Apakah selisihnya tipis dengan paslon lain? Ujang berkelit, itu tergantung penilaian orang. Angka 5 persen menurutnya bisa dinilai tipis atau bisa pula dinilai jauh.
“Kami yakin sekali hakikatnya Allah SWT yang menentukan. Ikhtiar kita sudah maksimal, semoga permohonan kita dikabul dan insya Allah Sentosa menang,” pungkasnya. (deden)